SIDOARJO (kabarsidoarjo.com)- Belum terwujudnya pembangunan rumah sakit barat akibat tarik ulur skema pembiayaan antara eksekutif dan legislatif, membuat ‘galau’ beberapa kepala desa di wilayah Krian dan Tanggulangin yang sudah lama memimpikan adanya rumah sakit daerah itu.
Seperti yang disampaikan Kusnadi kepala Desa Sidomulyo Kecamatan Krian, yang mengaku geram dengan lamanya wujud pembangunan rumah sakit itu.
“Lah sampai sekarang belum juga ada tindak lanjut kapan mulai dibangun. Masih mbulet soal skema pembayarannya,” ujar Kusnadi ditemui selepas hearing dengan Pansus DPRD Sidoarjo, Rabu (17/7/2019).
Kusnadi mengatakan, masyarakat di kawasan barat, sebenarnya tidak terlalu pusing bagaimana soal skema-skema pembiayan itu.
Masyarakat tahunya, rumah sakit itu bagimana bisa cepat berdiri dan segera melayani kebutuhan masyarakat.
“Skema apapun baik itu APBD atau KPBU kita ndak mau tahu. Kita inginnya ya cepat diputuskan agar rumah sakit itu segera ada” ulas Kusnadi.
Senada dengan Kusnadi, Seger Kepala Desa Seketi Kecamatan Balongbendo juga berharap ada upaya cepat untuk mewujudkan rumah sakit barat itu.
Pasalnya, jarak desa-desa di Balingbendo dengan RSD Sidoarjo terbilang cukup jauh.
“Susahnya kalau ada tetangga yang sakit dan rawat inap di Sidoarjo, banyak warga yang mengaku kok agak wegah kesana,” ungkap Seger.
Sementara itu M.Nizar anggota DPRD Sidoarjo dari Dapil Krian, Balongbendo dan Tarik, mengaku banyak mendapat masukan dari konstituennya soal rumah sakit Sidoarjo barat yang masih belum dibangun.
Karenanya ia menyatakan, perlu ada solusi cepat dan diputuskan bersama, untuk mewujudkan rumah sakit barat ini.
Kalau terlalu lama dan berlarut masalah pembangunan rumah sakit barat ini, dikawatirkan masyarakat bagian barat akan merasa apatis dengan program pemerintah daerah.
“Kita banyak menampung aspirasi warga soal rumah sakit Sidoarjo barat ini. Kita berharap ada langkah bersama untuk segera mewujudkan ini,” tutur Nizar. (Abidin)














