SIDOARJO (kabarsidoarjo.com) – Problem sampah menjadi isu global karena berdampak buruk kepada kehidupan.
Dampak yang ditimbulkan mulai dari kesehatan dan lingkungan menjadi perhatian lebih bagi masyarakat yang peduli akan sampah.
Banyak perumahan yang masih mengandalkan peran serta dari dinas terkait untuk mengatasi masalah sampah.
Namun tidak dengan perumahan Rt 23 Kelurahan Sekardangan Kecamatan Kota Sidoarjo ini, yang sudah mandiri dalam mengelola dan mengolah sampah di lingkungannya.
Disini sampah diolah menjadi berbagai bentuk mulai dari pupuk hingga kerajinan tangan.
Tak heran kampung ini menjadi kampung percontohan di kabupaten Sidoarjo bahkan di Jawa timur dalam mengelola sampah rumah tangga.
Dengan keberhasilannya mengelola sampah dan di jadikan Kampung Edukasi Sampah Sidoarjo, kampung ini mendapatkan bantuan CSR dari PT Terminal Teluk Lamong anak perusahaan PT Pelindo III, berupa mesin pencacah daun dan ranting.
“Guna menunjang edukasi tentang pengelolaan sampah kepada masyarakat khususnya dalam pembuatan kompos. Kami menyerahkan mesin perajang ranting dan daun basah kepada Kampung Edukasi Sampah di Sidoarjo,” kata Dothy Dirut PT Terminal Teluk Lamong di Sidoarjo, Minggu (21/7/2019).
Dothy mengaku, mesin ini bisa merajang ranting, dahan, kayu hingga diameter 5 Cm, rumput, tanaman dan lainnya.
Aplikasi hasil rajangan tersebut bisa untuk media budidaya jamur, campuran kompos, penghambat pertumbuhan gilman di lahan.
Bahan makan ternak bahan campuran pupuk dan bahan kerajinan.
“Fungsi mesin ini untuk merajang dahan, ranting pohon menjadi ukuran kecil-kecil. Dahan yang bisa dihanjurkan mesin type ini hingga berukuran 5 Cm,” tambah Dhoty.
Sementara itu di tempat yang sama inisiator Kampung Edukasi Sampah, Edi Priyanto mengaku gembira atas bantuan mesin pencacah daun dari PT Terminal Teluk Lamong itu.
Selama ini untuk mengelola sampah secara swadaya, melakukan pengadaan fasilitas pendukung edukasi mengingat tempat kami telah dijadikan sebagai role model dalam pengelolaan sampah.
“Bantuan mesin pencacah daun tersebut tak hanya akan dimanfaatkan untuk mempercepat proses pengomposan pada sampah organik namun juga akan dijadikan sarana edukasi bagi pengunjung yang melakukan kunjungan belajar ditempatnya,” kata Edy.
Saat ini RT 23 RW 07 Kelurahan Sekardangan, Sidoarjo menjadi jujugan pembelajaran sekaligus wisata edukasi sampah.
Sepanjang tahun 2018 lalu telah tercatat sebanyak 789 orang pengunjung, dan hingga awal Juli 2019 ini telah tercatat sebanyak 976 orang pengunjung yang telah datang.
Sehingga ia optimis hingga akhir tahun 2019 nanti pengunjung di Kampung Edukasi Sampah bisa tembus lebih dari 1.000 orang.(kb1)













