SIDOARJO (kabarsidoarjo.com) – Ikatan Apoteker Indonesia, memecahkan rekor baru Meseum Rekor Indonesia (Muri), berupa edukasi pengenalan obat kepada siswa Sekolah Dasar (SD).
Kegiatan itu diselenggarakan oleh IAI secara serentak di seluruh Indonesia, dalam rangka memperingati “Word Pharmacist Day 2019.
Untuk wilayah Sidoarjo, ditempatkan di aula SMP Negeri II Sidoarjo.
Senior Manager Muri J Ngadri, mengatakan, kegiatan ini merupakan kegiatan yang baru pertama kali digelar di Indonesia.
Kegiatan ini tercatat di rekor Muri nomor : 9219/R.MURI/X/2019.
“Kegiatan ini sangat spektakuler dan pertama kali di Indonesia. Selama ini belum pernah ada kegiatan memberikan edukasi pengenalan obat terhadap anak-anak SD,” kata Ngadri usai menyerahkan piagam Muri ke IAI di Sidoarjo, Sabtu, (12/10/2019).
Ngadri mengatakan, kegiatan ini sangat penting untuk pembelajaran anak-anak sejak dini.
Untuk mengetahui cara meminum, dan seberapa banyak yang diminum serta menyimpan, dan membuang obat yang sudah tidak layak dikomsumsi.
Dengan edukasi seperti ini, berharap kedepan anak-anak ini lebih dewasa mengenal obat-obatan.
“Kegiatan ini sangat pas buat anak-anak SD, sebelumnya kegiatan seperti ini sudah ada di daerah Jawa Tengah, nanum dilakukan oleh siswa SMA. Kalau ini anak-anak SD itu sangat luar biasa,” tambah Ngadri.
Sementara itu Nurul Falah Eddy Pariang Ketua Umum IAI, mengatakan, bahwa kegiatan edukasi pengenalan obat kepada siswa SD oleh IAI ini dalam rangka memperingati Word Pharmacist Day 2019.
“Kegiatan ini diikuti oleh 91.800 siswa SD kelas V di Seluruh Indonesia. Terdiri dari 325 pengurus cabang, dan 11.250 Apoteker seluruh Indonesia,” kata Nurul kepada wartawan.
Nurul menambahkan, kegiatan ini diadakan di Sidoarjo karena di Jawa Timur itu paling banyak mengadakan kegiatan seperti ini.
Untuk meraih rekor Muri dalam rangka sosialisasi pengenalan obat-obatan sejak dini.
Di Sidoarjo melibatkan 7 sekolahan SD dan diikuti 573 siswa kelas V SD.
“Pengenalan obat-obatan sejak dini melalui siswa SD, karena dari sisi pendidikan kapanpun dia akan masih ingat,” tambah Nurul.
Dengan harapan sejak siswa agar mengetahui bagaimana menggunakan obat. Karena menurut pengalaman sudah banyak para siswa SMA itu yang menyalahkan gunakan obat-obatan.
“Bahkan lebih ngeri lagi dari mereka ada yang mengumsumsi narkotika. Ini karena ke tidak tahuan mereka,” jelas Nurul. (kb1)














