SIDOARJO (kabarsidoarjo.com)- Ada yang menarik dari pelaksanaan Hearing antara gabungan LSM Sidoarjo, dengan komisi C DPRD Sidoarjo di ruang Paripurna, Rabu (18/12/2019) tadi.
Yakni adanya statemen berbeda untuk pembangunan Rumah Sakit Sidoarjo Barat, antara dua anggota FPDIP yang duduk di komisi C DPRD Sidoarjo.
Suyarno ketua komisi C DPRD Sidoarjo dari FPDIP dengan terang menyebutkan, kebutuhan rumah sakit Sidoarjo barat saat ini, sudah sangat dibutuhkan oleh masyarakat setempat.
Terlepas dengan skema apapun, masyarakat berharap pembangunan RSD barat segera bisa diwujdukan.
“Masyarakat itu tidak mau tahu soal sistem anggarannya. Mau KPBU mau APBD mau pakek dana apapun, pokoknya masyarakat ingin RSD Sidoarjo barat segera terwujud,” jelas Yarno.
Masih menurut Suyarno, dirinya yang merupakan perwakilan dari masyarakat Sidoarjo barat khususnya Kecamatan Prambon, sering kali mendapat pertanyaan kapan RSD barat itu bisa segera diwujudkan.
Masyarakat umumnya tidak ada yang mempermasalahkan skema apa yang akan dibuat untuk membangunnya.
“Jadi masyarakat inginya segera ada RSD Sidoarjo barat itu,” ujar Suyarno di hadapan pegiat LSM.
Sementara itu suara berbeda dilontarkan dr Wijono anggota komisi C yang juga anggota FPDIP.
Menurut Wijono, secara pribadi dirinya mendukung pembangunan RSD barat bisa dilaksanakan dengan anggaran yang sudah disiapkan, yakni dana Rp 120 miliar pada APBD 2020 mendatang.
Wijono menyatakan dengan dana APBD itu, maka proyek bisa segera dilakukan tanpa takut ata permainan di dalamnya
“Ini menurut saya pribadi, monggo bagi teman teman LSM jika bersikap lain saya tidak masalah,” ujar Wijono.
Seperti diketahui, puluhan anggota LSM gabungan, diundang ke gedung DPRD Sidoarjo, sebagai respon dari sikap prihatin mereka dengan banyaknya pekerjaan fisik yang belum selesai hingga memunculkan kemungkinan besaran SILPA pada tahun anggaran 2019 ini.
Pada hearing iru, beberapa persoalan dibuka, salah satunya adalah soal SILPA dan juga RSD Sidoarjo barat. (Abidin)














