SIDOARJO (kabarsidoarjo.com)-Aliran sungai dam Bono yang menghubungkan aliran sungai Aloha Gedangan hingga Sedati, diduga tercemar limbah peperusahaan.
Berdasarkan aduan warga kepada anggota DPRD Sidoarjo, sungai tersebut tercemari limbah yang diduga salah satunya dibuang oleh PT. Rachbini Leather.
Berdasarkan laporan tersebut, komisi C dari DPRD Sidoarjo melakukan sidak pada Selasa (10/3) .
Dari hasil sidak tersebut ditemukan bahwa limbah yang dihasilkan dari Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang dikelola PT. Rachbini, memang mengeluarkan cairan yang pekat dan berbau tak sedap.
Pasca sidak tersebut, komisi C DPRD Sidoarjo mengadakan hearing guna membahas temuan mereka di lapangan.
Hearing dihadiri oleh sejumlah pihak terkait, mulai pihak PT Racbhini hingga DLHK yang menangani permasalahan limbah,
Juga hadir perwakilan dari pemerintah kecamatan, pemerintah desa dan beberapa warga terdampak dari cemaran limbah di sungai tersebut.
Berdasarkan penuturan warga terdampak yang memberikan keterangan dalam hearing tersebut, limbah yang dihasilkan dari PT Rachbini tersebut menyebabkan kulit gatal.
Dari hasil hearing ini, ternyata Pencemaran dam bono sudah terjadi ketiga kalinya menurut Dinas Lingkungan Hidup Sidoarjo.
Dan tentu saja hal ini disikapi serius oleh komisi C DPRD Sidoarjo.
Bahkan untuk menuntaskan persoalan ini, komisi C memanggil perwakilan perusahaan, untuk memberi penjelasan dari temuan pencemaran yang dilaporkan warga.
Ketua komisi C DPRD Sidoarjo Suyarno menyatakan, terkait limbah di PT Racbhini, harus ditindak lanjuti dengan
klarifikasi hasil pengolahan limbah oleh PT Racbhini.
“Harus ditunjukkan proses pengelolaan limbahnya. Karena melihat temuan di lapangan, limbah yang dibuang ke dam bono belum dikelolah sama sekali karena berwarna hitam pekat,” ujar Suyarno.
Masih menurut politisi PDIP ini, jika limbah benar dikelolah dengan proses yang benar, maka yang keluar ke saluran dam bono pasti sudah berupa air dengan warna normal.
“Kalau limbah itu bukan dari PT Racbhini , itu alasan saja. dan komisi C meminta kepada dinas lingkungan hidup , harus benar benar melakukan pengawasan melekat terhadap perusahaan yang diindikasikan membuang limbahnya ke sungai secara langsung,” jelas Suyarno.
Sementara itu H.Musowimin anggota komisi C DPRD Sidoarjo menambahkan, dengan temuan di lapangan soal limbah PT Racbhini ini, komisi C akan menindaklanjuti dengan mengeluarkan rekomendasi kepada dinas terkait, untuk menutup saluran pipa pembuangan limbah, sampai ada proses uji lab.
Dan jika rekomendasi ini tidak dilakukan, maka C akan menindaklanjuto dengan memberikan rekomendasi lanjutan membawa ke ranah hukum persoalan limbah ini. (Adv/Abidin)
