SIDOARJO (kabarsidoarjo.com)- Konferensi Cabang (Konfercab) NU XXI Kab. Sidoarjo, resmi digelar Minggu (28/11/2021) di Masjid KH.Hasyim Ashari Lingkar timur Sidoarjo.
Selain memilih Ketua Tanfidziyah (pelaksana harian), di Konfercab NU XXl Sidoarjo ini, juga akan melakukan pemilihan Rois Syuriah NU Kab. Sidoarjo periode 2021-2026 dengan sistem ahwa.
Empat calon Ketua Tanfidziyah PCNU Kab. Sidoarjo periode 2021-2026, yang kini sudah menggalang suara tersebut, yakni H. Maskhun (incumbent), HM. Zainal Abidin (wakil ketua), H Achmad Khoiry Mahfudz (wakil ketua) dan HM Sugiono (Ketua MWC Porong).
H.Arly Fauzi Panitia Konfercab NU Sidoarjo dalam sambutannya , menyatakan Konfrencab cara tdiikuti sekitar 1.000 orang.
Mereka adalah 36 pengurus NU dari tiap-tiap kecamatan. Yang terbanyak adalah utusan dari desa yang mencapai 764 orang.
Dimana setiap Ranting NU berhak mengirimkan dua orang pengurusnya.
“Jumlah itu akan ditambah sekitar 50 orang anggota Panitia pelaksana Konfercab serta Pengurus Cabang (PC) NU Sidoarjo yang memiliki hak suara. Acara yang akan digelar dengan menerapkan protokol kesehatan ketat,” tegasnya.
Untuk memilih pengurus Rois Syuriah menggunakan sistem Ahwa. Dimana nantinya dari semua calon yang diajukan akan dipilih 5 kiai yang mendapat suara terbanyak sesuai tabulasi yang ada.
Sedangkan dalam pemilihan Ketua Tanfidziyah menggunakan dua tahap pemilihan yakni pra calon dan kemudian pemilihan akhir.
“Untuk masuk tahap pemilihan akhir, pra calon yang masuk minimal mendapat dukungan 99 suara dari peserta konfercab dan harus memperoleh persetujuan dari 5 rois terpilih,” jelasnya menutup.
KH Maskun ketua PCNU Sidoarjo dalam sambutannya, menyampaikan apresiasi atas kontribusi seluruh panitia dalam mensukseskan pelaksanaan Konfrencab.
Di akhir sambutan, KH Maskun nampaknya memberikan sinyal tidak akan maju dalam pencalonan ketua PCNU Sidoarjo pada Konfrencab 2021 ini.
Setidaknya sinyal itu disampaikan dalam akhir sambutan.
“Saya ingin menyampaikan satu pantun dalam kesempatan ini, yakni sekali mendayung satu dua pulau terlampaui, sekali berkhidmah dua tiga prestasi terlampaui,” jelas KH Maskun.
Sementara itu Bupati Sidoarjo Muhdlor Ali menyampaikan sinergitas antara ulama dan umaroh harus terjalin dengan baik.
Karena dengan itu, maka pembangunan dan jalannya pemerintahan akan semakin baik, dan tentu saja berimbas pada kemaslakhatan warga Nahdliyin di Sidoarjo.
“Sinergitas ulama dan umaroh ini sangat penting, karena demi menunjang pembangunan di Sidoarjo,” jelas bupati.
Dalam kesempatan ini, bupati juga menyatakan komitmen pemerintah daerah untuk memberikan Hibah Rp 17 miliar kepada PCNU, sebagai dana hibah, tapi dengan pendampingan auditor yang bagus.
Karena dana hibah bukan momentum bagi-bagi saja, tapi lebih pada menjaga kemaslakhatan Nahdliyin.(Abidin)