SIDOARJO (kabarsidoarjo.com)- Meskipun berbagai program sosialisasi pemberian Air Susu Ibu (ASI) terus di gencarkan pemerintah daerah Sidoarjo, namun hingga saat ini presentase pemberian ASI kepada bayi masih sangat rendah.

Dari data yang ada di Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo, saat ini jumlah ibu pengguna ASI akseklusif , masih sekitar 22,8 Persen.
Padahal target yang dicanangkan Dinas kesehatan, mencapai angka 80 persen penggunaan ASI ekseklusif.
“Targetnya memang belum tercapai, karena hingga saat ini jumlah pengguna ASI ekselusif di kalangan ibu-ibu masih rendah,” tutur dr Ika Harnasti disela-sela acara Inisiasi Menyusu Dini, Senin (19/9/2011) di pendopo Kabupaten Sidoarjo.
Masih menurut dr Ika Hartasti, dari panduan pemberian ASI yang benar, mestinya ibu yang baru melahirkan, memberikan ASI ekseklusif kepada buah hatinya dari usia 0 hingga 6 bulan.
Selanjutnya dai 6 hingga 2 tahun, diberikan makanan pendamping tanpa harus meninggalkan ASI ekseklusif.
“Apalagi sekarang ada kelas ibu hamil di tiap puskesmasa. Mestinya akan pemberian ASI ekseklusif semakin tinggi,” terangnya.
Sementara itu dalam sambutan acara Inisiasi Menyusu Dini yang digelar Dinas Kesehatan, Wakil Bupati Sidoarjo MG Hadi Sutjipto menegaskan, dengan peningkatan pemberian ASI oleh ibu ibu menyusui kepada bayinya,sebenarnya mampu menekan angka subsidi kesehatan yang selama ini diberikan pemerintah daerah.
Pasalnya, dengan kondisi bayi yang sehat , maka angka kesakitan dan kematian bayi bisa ditekan.
“Sesuai dengan program MDGs ke 4 dan ke 5 yaitu meningkatkan kesehatan ibu dan menurunkan angka kematian anak, maka peningkatan pemberian ASI merupakan salah satu cara untuk menurunkan angka AKI dan AKB yang ada,” Tutup Wakil bupati. (Abidin)