SIDOARJO (kabarsidoarjo.com)- Pelaksanaan safari Jum’at (23/9/2011) yang digelar wakil bupati Sidoarjo MG Hadi Sutjipto dengan beberapa kepala SKPD di Masjid Nurul Islam Desa Sidokerto Buduran, dimanfaatkan warga setempat untuk ngudal roso (mengadukan nasib) nya.
Salah satunya, tentang kondisi jalan kampung Sidokerto perbatasan Desa Wonorejo Buduran, yang kerap menerima kiriman banjir akibat kondisi jalannya terlalu rendah.
“Setiap hujan datang, jalan perbatasan desa tepatnya di depan Ponpes Ulumul Khulum, bisa dipastikan banjir. Kami mohon ada perhatian dari bapak wakil bupati untuk masalah ini,” terang Mujiono salah satu warga Sidokerto.
Mendapat masukan ini, wakil bupati Sidoarjo langsung meminta kepada instansi terkait untuk melakukan pengecekan di lapangan, dan ditindak lanjuti langsung kepala dinas PU Bina Marga Ir Sigit Setiawan dengan turun di lokasi setelah pelaksanaan safari Jum’at.
Dari pantauan langsung di lokasi, kondisi jalan Sidokerto memang terlihat sedikit lebih rendah dibanding jalan Desa Wonorejo.
Bahkan, jika kondisi jalan Sidokerto masih berupa aspal lama yang terdapat lubang di sana-sini, untuk jalan Wonorejo sudah terlihat mulus dengan bangunan paving nya.
“Kondisi jalannya memang perlu ada peninggian, namun untuk antisipasi agar tidak banjir lagi, pengerjaannya harus berkordinasi dengan PU Pengairan dan Pu Cipta Karya,” terang Ir Sigit Setiawan saat di lokasi.
Rendahnya jalan perbatasan di Sidokerto ini, diakui warga kerap menyusahkan apalagi saat musim hujan.
Pasalnya, aliran air dari jalan paving Wonorejo, dipastikan turun mengalir deras ke arah jalan desa Sidokerto
“Saat banjir, tingginya air bisa sampai lutut,” ungkap Mujiono salah satu warga. (Abidin)