SIDOARJO (kabarsidoarjo.com)– Menjadi juara dan selalu berprestasi adalah impian setiap atlet.
Namun ketika takdir menjadi penghalang, hanya kebesaran hati yang mampu membuat bertahan.

Itulah yang dialami Yuni Astuti, mantan pebulutangkis nasional yang kini menjadi pengamen di terminal bus Purabaya, akibat kecelakaan 25 tahun silam.
Saat ditemui di stand penggung hiburan terminal bus Purabaya, Yuni Astuti sedang menyanyikan lagu berjudul aku tak sanggup lagi milik Panbers.
Lagu ini seolah menjadi curahan hati mantan atlet bulutangkis berusia 45 tahun ini.
Pasca kecelakaan 25 tahun silam, karir bulutangkis Yuni tamat sudah.
Cidera kaki memaksanya berhenti dari olahraga yang sempat membesarkan namanya itu.
Berlaga di even nasional sekelas PON (pekan olahraga nasional) pada era tahun 1983 hingga 1986, menjadi langganan Yuni bersama pebulutangkis Sarwendah Kusumawardani.
Namun sayang, era keemasan itu tinggal kenangan. Alih-alih menjadi atlet internasional atau pelatih, Yuni bahkan divonis dokter tak bisa melakukan bulutangkis lagi karena cidera kaki yang parah.
Meski sempat frustasi dan menjadi penyanyi night club, kini kehidupan Yuni lebih tertib.
Walaupun untuk menyambung hidup, wanita asal Solo Jawa Tengah ini hanya mampu menyanyi dan mengharap belas kasih penumpang di terminal bus Purabaya.
“Meski kini sudah tak menjadi atlet, saya tetap berharap atlet bulutangkis nasional dapat terus berprestasi membanggakan Indonesia dalam berbagai kejuaraan Nasional dan Internasional, ” ujar Yuni Astuti.(Arip)