SIDOARJO (kabarsidoarjo.com)- Kasus ‘gegeran’ antara H.Usman dengan Juanasar saat pelaksanaan Bintek di Hotel Mercure beberapa waktu lalu i, nampaknya akan menjadi bola liar dan menjelma menjadi persoalan antara Partai Demokrat melawan PKB.
Pasalnya DPC Demokrat Sidoarjo memilih fight dengan meneruskan ke ranah hukum dengan pasal pencemaran nama baik dan pelecehan ketua Fraksi Demokrat DPRD Sidoarjo.

Demokrat juga menganggap bahwa persoalan pribadi antara dua anggota dewan itu, sudah melebar menjadi urusan partai.
Joni Baskoro wakil ketua DPC Partai Demokrat Sidoarjo didampingi Sekretaris DPC Partai Demokart Sidoarjo Dwi Djahyono Putro menegaskan, Ketua DPD Demokrat Jatim DR Soekarwo sudah mengintruksikan dan mendesak Demokrat Sidoarjo untuk melanjutkan kasus ini.
“DPD Demokrat Jatim sudah turun gunung,” tutur Joni.
Sebelumnya ketua DPC PKB Sidoarjo H.Saiful Ilah SH.MHum menegaskan, pihaknya masih akan melakukan klarifikasi kepada Usman terkait persoalan di Jakarta waktu itu.
Soal proses hukum yang mungkin akan dilakukan pihak Juanasari, Saiful Ilah juga menegaskan masih menunggu kepastiannya.
“Kalau memang dilaporkan, kita juga siap lapor balik,” tutur Saiful ILah.
Seperti diketahui ‘gegeran’ kedua anggota DPRD Sidoarjo ini berawal di ruang makan hotel Mercure Jakarta, saat berlangsung buka puasa.
U
sman yang duduk berhadapan dengan Juanasari dalam satu meja, merasa tersinggung atas ucapan anggota Demokrat, Choirut Tafta, yang tidak punya proyek karena diambil oleh Usman.
Karuan saja Usman tersinggung keras dan menantang siapa yang menginformasikan ke Tafta bila Usman dapat proyek APBD.
“Siapa yang bilang saya main proyek ,” ucapnya geram.
Saat emosinya memuncak dengan perkataan Tafta, Juanasari yang semula berdiam, nyeletuk “Aku (seolah informasi Tafta dari Juanasari),”.
Karuan Usman yang sudah panas mencoba mendekati Juanasari, dengan keras mengatakan, “kamu bila bukan wanita sudah saya pukul”.
Dan ini yang membuat Juanasari menangis dan menjadi persoalan yang serius hingga kembali ke Sidoarjo.(Abidin)