SIDOARJO Kabupaten Sidoarjo yang memiliki salah satu pengerajin batik tulis Jetis, mau tidak mau harus berani mematenkan produk seninya mulai dari sekarang.
Apalagi Pengakuan Badan Kebudayaan PBB (UNESCO) yang akan memasukkan Batik sebagai salah satu warisan budaya dunia, sudah mendapat sambutan antusias oleh seluruh lapisan masyarakat.
Begitu ungkapan wakil Ketua fraksi Gerakan Hati Nurani H.Didik Budi Santoso selepas melakukan kunjungan ke sentra batik Jetis Sidoarjo.
Menurutnya, hak paten ini sangat di butuhkan oleh para pengerajin batik jenis, sebagai langkah legalitas dan pengamanan royalty dari klaim pihak manapun terhadap batik Jetis.
“Sudah waktunya pengerajin batik jetis mematenkan produknya, karena dengan memiliki hak paten, otomatis juga berdampak pada royalti,” terangya.
Masih menurut anggota DPRD Sidoarjo ini, selain untuk legalitas, dilihat dari segi usaha. Hak paten produk ini juga memiliki manfaat cukup besar. Pasalnya, corak atau motif dari pengerajin batik Jetis memiliki perbedaan yang cukup unik jika di banding motif batik dari daerah lain.
“Kita tidak ingin corak dari Sidoarjo di tiru atau bahkan di klaim dari wilayah lain. Olehnya hak paten ini sudah waktunya di miliki para pengusaha batik Jetis,”terangnya. (Abidin)
Double Track Tanpa Flyover Berisiko, BHS Ingatkan Ancaman Macet di Gedangan
SIDOARJO (KABARSIDOARJO.COM) Kepadatan lalu lintas di kawasan industri Gedangan, Kabupaten Sidoarjo, kembali menjadi perhatian DPR RI. Anggota Komisi VII DPR...












