GEDANGAN (kabarsidoarjo.com)-Perbaikan jalan di Dusun Sawo Desa Sawotratap sebagi lanjutan dari program peningkatan jalan terusan Kedungturi-Sawotratap yang baru saja dalam tahap pengurukan sertu oleh Dinas PU Bina Marga, terpaksa mandek untuk beberapa waktu.
Pasalnya, di sisi selatan jalan sepanjang kurang lebih 300 meter, beberapa pekerja dari proyek pipa PDAM, kembali melakukan penggalian untuk pemasangan pipa saluran air.
Tentu saja, galian pipa PDAM yang dilakukan pasca pengurukan itu, membuat warga Dusun Sawo mencak-mencak.
“Ini proyek ngawur, mestinya penggalian pipa PDAM dilakukan sebelum ada urukan jalan. Ini sudah diuruk bagus-bagus dan tinggal di aspal, kok digali lagi oleh PDAM, jadinya jalan tidak tambah bagus, malah tambah rusak,” tegas Kamim salah satu warga.
Dari pantauan di lapangan, kondisi penggalian yang dilakukan untuk penggantian pipa saluran air PDAM itu, memang membuat jalan masuk Dusun Sawo semakin berdebu dan bergelombang.
Tanah bekas galian pipa PDAM yang sedikit ambles akibat urukan sertunya hilang, membuat warga harus berhati-hati saat melintas agar tidak terperosok.
Tidak hanya itu, tiap pukul 17.00 dimana banyak buruh PT Maspion I pulang kerja, dipastikan jalan perbatasan Sawo-Bangah macet total akibat galian ini.
“Macetnya semakin parah gara-gara galian pipa,” tutur beberapa warga lain.
H.Sungkono dari komisi B DPRD Sidoarjo menegaskan, melihat kinerja pemasangan pipa yang dilakukan PDAM dengan merugikan proyek lain, bisa dinilai merupakan proyek yang tidak lazim.
“Kenapa pipa tidak dipasang sebelum pengurukan, mestinya pipa dulu dipasang baru diuruk. Ini kebiasan buruk yang harus di rubah,” tutup Sungkono.
Dirut PDAM Delta Tirta Sidoarjo H.Djajadi SH.MM dikonfirmasi terpisah membenarkan jika galian tersebut untuk pemasangan pipa PDAM untuk memperbaiki aliran dari suplay air Tawangsari.
Sedangkan soal kondisi jalan yang masih digali, merupakan kewenangan PU Bina Marga untuk rekondisinya.
“Rekondisi jalan yang digali merupakan tanggung jawab PU Bina Marga,” tegas Djajadi. (Abidin)
