SIDOARJO (kabarsidoarjo.com)- Ribuan massa dari buruh yang tergabung dalam FSPMI , SPSI , Farkes Reformasi SBSI, Rabu (3/10/2012) melakukan aksi turun ke jalan dengan berjalan kaki.
Sebelum melakukan aksinya, mereka berkumpul di depan perumahan Puri Surya Jaya Gedangan dengan membentangkan spanduk tuntutan.
Aksi demo buruh ini merupakan aksi demo nasional yang juga dilakukan di berbagai daerah lainnya.
Ada tiga tuntutan pokok mereka usung untuk mensejahterahkan kehidupanannya.
Diantaranya meminta pemerintah segera mengeluarkan peraturan pemerintah (PP) tentang penghapusan Out Sourching, meminta pemerintah segera mengeluarkan PP atau Permen (peraturan Menteri ) tentang komponen kebutuhan hidup layak.
Dan minta adanya kepastian dari pemerintah tentang pelaksanaan UU No 21 tahun 2011 tentang BPJS tepat waktu kepada seluruh rakyat tanpa terkecuali.
Sempat terjadi keributan dalam aksi demo ini ketika massa aksi melakukan sweeping pekerja di pabrik Maspion 1. Massa demo meminta agar buruh Maspion juga ikut dalam aksi demo nasional namun pihak buruh dari Maspion tidak di ijinkan oleh manajemen .
Tetapi setelah perundingan dengan manajemen akhirnya beberapa perwakilan buruh dari Maspion diperbolehkan untuk mengikuti aksi demo.
Massa aksi sampai di depan gedung DPRD Sidoarjo di sambut dengan penjagaan ekstra ketat dari petugas Kepolisian.
Massa berkumpul didepan Gedung DPRD sidoarjo dan melakukan Orasi. Dalam orasinya Khamim Tohari selaku anggota korlap aksi dari FSPMI menyerukan agar kawan-kawan sesama buruh lainnya agar tetap bersatu dalam tuntutan aksinya.
“Kita disini bukan untuk rekreasi tapi kita disini menyuarakan tuntutan kita , dan kita harus bersatu jangan sampai kita terprovokasi oleh kepentingan lainnya. “Ucapnya.
Beberapa perwakilan dari persatuan buruh akhirnya diterima oleh Wabub (wakil bupati) dan diajak untuk berdialog di dalam gedung DPRD.(Bagus)












