JABON (kabarsidoarjo.com)- Para petani di Desa Balongtani dan Desa Kupang Kecamatan Jabon, saat ini merasa was-was.
Pasalnya turunnya hujan terus menerus selama beberapa hari ini, membuat areal sawah mereka terendam banjir.

Akibatnya benih padi yang disebar pada akhir bulan Desember 2012 lalu terancam tidak bisa tumbuh maksimal.
“Bibit padi terancam tidak bisa ditanam mas, padahal umurnya sudah 25 hari,” kata Suwardi, salah satu petani dari Desa Balongtani.
Jika bibit padi sudah terlalu tua umurnya dan dipaksakan untuk ditanam, maka pertumbuhannya kurang maksimal begitu juga dengan hasil panennya.
Dirinya dan para petani lainnya tidak dapat berupaya apa-apa, karena tidak ada pompa air sebagai alternatif untuk menguras dan mengurangi debit air di sawah mereka.
“Kalau pakai tenaga manusia untuk mengurasnya jelas tidak mungkin, sebab airnya cukup tinggi merendam sawah kami,” katanya.
Untuk itu Suwardi dan para petani lainya berharap ada perhatian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo peduli akan nasib mereka dengan memberi bantuan pompa air agar bisa digunakan menguras air banjir yang merendam sawah setiap kali musim hujan datang.
“Sambil menunggu airnya surut, daripada diam saya garu (meratakan tanah sawah setelah dibajak,red) saja sawahnya,” ucap Sokib petani lainnya.
Jika memang terbukti para petani di dua desa tersebut gagal panen, para petani diperkirakan merugi hingga ratusan juta rupiah, karena sawah yang terendam lebih dari 50 hektar. (Abidin)













