
SIDOARJO– Ricuhnya pelaksanaan rapat paripurna penetapan keputusan komposisi pimpinan komisi komisi pada Senin (19/10) kemarin menuai kritikan dari berbagi pihak.
Salah satu nya dari Direktur LSM CePAD Indonesia (Center For Participatory Development Indonesia ) Kasmuin yang hadir langsung mengikuti jalannya rapat paripurna itu .
Menurut Kasmuin, apa yang di sebut dengan demokrasi pada pelaksanaan sidang paripurna senin kemarin sangat jauh panggang dari api. Pasalnya jika di lihat langsung kondisi di lapangan, baru pertama kali ada sidang penetapan yang berjalan amburadul.
“Saya lihat sendiri bagaimana jalannya sidang paripurna yang sangat tidak demokratis, kepemimpinan ketua Dewan sangat tidak piawai sehingga mengakibatkan suasana sidang sangat tidak teratur,” tukas kasmuin.
Masih menurut Kasmuin, salah satu kurang piawainya kepemimpinan itu, adalah saat pembacaan keputusan susunan komposisi pimpinan komisi oleh sekretaris Dewan yang belum matang.
Mestinya, menurut Kasmuin, seluruh komposisi pimpinan komisi di matangkan dulu baru di bacakan berurutan sehingga rapat paripurna penetapan pimpinan komisi berjalan lancar.
“Keputusan yang di bacakan Sekwan itu belum matang, kenapa mesti di bacakan dulu baru kemudian di susul keputusan komposisi pimpinan komisi A oleh ketua DPRD Sidoarjo,” ujar Kasmuin.
Tidak hanya itu, aturan tentang keputusan ketua DPRD yang berhak memutuskan komposisi pimpinan komisi ketika draw, juga mencerminkan kondisi Dewan yang sangat tidak demokratis.
Sementara itu ketua DPRD Sidoarjo saat di konfirmasi melalui Hand Phone tidak memberikan tanggapan (Abidin)













