PRAMBON (kabarsidoarjo.com)-Tersendatnya persediaan bibit tebu belakangan ini, menjadi salah satu keluhan yang dilontarkan Asosiasi Petani Tebu Rakyat (APTR) Kecamatan Prambon, saat acara buka giling PG Watoetoelis Prambon, Kamis (23/5/2013).

Pasalnya, dengan tidak lancarnya distribusi bibit itu, maka masa tanam dan masa panen tebu juga mengalami keterlambatan.
“Bibit tebu sering terlambat dan stoknya juga terbatas yang didapat petani, akibatnya garapan petani tebu juga sering terlambat,” tutur Sarnawi ketua APTR Kecamatan Prambon.
Masih menurut Sarnawi, sebanrnya sering ada program bantuan bibit tebu dari pemerintah yang diberikan kepada petani tebu yang tergabung dalam APTR Prambon.
Namun begitu, bantuan bibit ini kerap menjadi persoalan, karena lahan garapan sudah siap namun bibit sering terlambat.
“Mestinya bibit itu datang saat lahan sudah siap tanam. Ini namanya tidak klop antara bantuan bibit dengan masa tanamnya,” terang Sarnawi.
Selain persoalan bibit, masalah kerusakan mesin giling di PG Watoetoelis Prambin juga menjadi masalah serius yang dihadapi petani.
Dengan banyaknya mesin giling yang rusak itu, menjadikan masa giling menjadi semakin lama.
“Dua masalah diatas ini tolong diperhatikan,” pinta Sarnawi.
Sementara itu, ketua DPRD Sidoarjo H. Dawud Budi Sutrisno SH.MMHum yang hadir pada acara buka giling PG Watoetoelis ini, menyatakan segera mencari jalan keluar seluruh persoalan yang dialami APTR Prambon.
Dawud menegaskan, pihaknya akan meminta dinas terkait, untuk secepatnya merespon keluhan APTR ini demi kesejahtaraan para petani tebu.
“Kita akan bantu persoalan para petani tebu ini secepatnya,” tukas politisi dari Partai Demokrat ini.(Abidin)














