
DEWAN- Rencana Relokasi Rumah Potong Hewan (RPH) Krian yang digulirkan Bupati Sidoarjo Win Hendrarso di tanggapi serius oleh komisi C yang membidani pembangunan.
Menurut Ketua komisi C DPRD Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin. Pada prinsipnya Komisi C tetap berpegang pada kondisi real di lapangan dalam menanggapi rencana relokasi tersebut.
“Karena relokasi itu terkait dengan anggaran, maka kita lihat dulu kondisi di lapangan. Jika memang sudah waktunya untuk relokasi, kita akan bicarakan secara serius,” tukas Nur Ahmad.
Masih menurut pria yang juga wakil Fraksi Kebangkitan Bangsa ini, untuk mengetahui pasti keadaan di lapangan, komisi C dalam waktu dekat akan melakukan observasi lapangan. Dengan langkah ini, di harapkan kebijakan yang akan di rekomendasikan komisi C ke eksekutif akan tepat sasaran.
“Jika kita tidak tahu kondisi di lapangan, kita tidak bisa langsung mengiyakan keinginan eksekutif soalo relokasi ini. Kita lihat saja nanti,” tuturnya.
Di Sidoarjo sendiri ada tiga RPH yang selama ini masih aktif di gunakan, diantara RPH Krian, RPH Sepanjang dan RPH Tambak Sawah. Jika dilihat volume pemotongan hewan yang tiap harinya mencapai 200 ekor sapi, maka sudah waktunya ada penambahan RPH di Sidoarjo.
“Memang sudah waktunya RPH di Krian itu di relokasi jika mengacu pada volume pemotongan hewan yang mencapai 200 ekor Sapi tiap harinya. Bahkan kalau bisa, selain relokasi ada penambahan RPH di dekat pusat Kabupaten,” tukas salah satu anggota komisi C, M Zaenul Lutfi.(Abidin)














