Advetorial (kabarsidoarjo.com)- Sebagai ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sidoarjo, sudah menjadi tugas bagi H. Dawud Budi Sutrisno (DBS) SH.MHum untuk turun ke bawah untuk menyerap aspirasi masyarakat.
Salah satunya dengan blusukan ke pasar dan terminal Larangan Candi, untuk berdialog dengan para pedagang dan sopir yang beraktifitas di sini.
Tentu saja, blusukan atau tepatnya inspeksi mendadak (Sidak) ini, mengagetkan pegawai kedua lokasi ini, karena dilakukan secara tiba-tiba.

Dan hal ini, membuat ketua dewan geleng-geleng kepala.
“Sudah jam segini petugas parkir berlangganan belum datang. Ini yang menyebabkan pengaturan parkir tidak berjalan seperti seharusnya,” tandas Dawud.
Sesaat kemudian, ketua DPRD melakukan pantauan di dalam pasar Larangan dan melakukan dialog dengan beberapa pedagang, diantaranya pedagang daging, pedagang ikan dan pedagang kebutuhan pokok yang lain.
Saat dialog dengan pedagang daging, Dawud mendapatkan masukan kemungkinanmasuknya daging glonggongan di pasar Larangan terutama menjelang bulan Ramadhan.
Dalam sidak ini, terpantau harga daging saat ini masih normal dikisaran Rp 70 ribu per kg.
Sedangkan untuk harga kebutuhan bahan pokok, meskipun segera akan ada kenaikan harga BBM, namun belum memicu kenaikan harga sembako yang siginifikan.
Selanjutnya setelah berdialog dengan pedagangn, Dawud juga menyempatkan ber komunikasi dengan staf KUPT pasar Larangan.
Dalam komunikasi ini, ada wacana untuk melakukan pembenahan di kawasan pasar, agar terlihat lebih rapi dan nyaman untuk melakukan aktifitas perdagangan.
Pantau Terminal Larangan
Setelah melakukan sidak di pasar Larangan, Ketua DPRD Sidoarjo melanjutkan pantauannya di terminal Larangan Candi.
Di lokasi terminal yang berada di sisi utara pasar Larangan ini, orang nomor satu di DPRD Sidoarjo ini bergegas menuju kantor Organda yang kondisinya dinilai sudah kurang layak pakai.

“Ini atapnya sudah banyak yang bocor dan rusak. Kita harap segera ada perbaikan demi kenyamanan bersama,” terang Dawud.
Lepas dari kantor Organda, Politisi Partai Demokrat yang akan maju sebagai calon anggota DPRD Propinsi Jawa Timur ini, berkesempatan melakukan dialog bersama Dishub dan Paguyuban sopir pasar Larangan.
Dialog yang digelar di kantor UPT terminal ini cukup gayeng.
Banyak masukan yang berikan sopir angkutan pedesaan kepada ketua dewan, terutama soal banyannya becak motor (Betor) dan angkutan gelap yang melakukan operasi di jalur trayek mereka.
“Kita sering benturan dengan lyn gelap dan penarik Betor ini bapak, untuk itu mohon ada Perda yang mengatur larangan terhadap kedua alat angkut ini,” terang Supardi Denok ketua sopir lyn
Mendapat masukan ini, Dawud Budi Sutrisno berjanji menampung dan segera melakukan langkah-langkah untuk menjembatani persoalan yang dialami para sopir lyn pedesaan ini.

“Kita akan berkordinasi untuk membuat Perda larangan Betor dan lyn gelap ini,” janji Dawud. (Abidin)