SIDOARJO (kabarsidoarjo.com)- Berbicara tentang sejarah, tentu kebanyakan orang akan berpikir tentang sesuatu yang berbau mistis, kuno, dan berhubungan dengan peninggalan nenek moyang.
Bagi pencinta sejarah nusantara, pastinya tak akan pernah jenuh untuk terus menggali informasi berbagai peninggalan sejarah nenek moyang hingga sekarang.

Dari berbagai peninggalan sejarah nenek moyang kita itu, terkenallah salah satu peninggalan yang terbilang cukup tua, yaitu Museum Mpu Tantular .
Museum tua pertama di kota pahlawan ini, didirikan pada tahun 1933, oleh seorang anak keturunan jerman dan belanda bernama “Godfried Von Facber”.
Nama museum Mpu Tantular adalah “ Stedelijk Historisch Museum Soerabaia” diambil dari bahasa belanda yang memiliki arti “Museum Sejarah Kota Surabaya”.
Lokasi museum Mpu tantular pertama ada di Jl. Pemuda No. 3 Surabaya, diresmikan pada tanggal 25 juni 1937.
Dengan semakin banyaknya benda peninggalan yang ditemukan dan pertimbangan beberapa faktor, sang pemilik musium museum akhirnya memindahkannya ke Kabupaten Sidoarjo, dengan diresmikan oleh kepala Dinas dan Kebudayaan provinsi Jawa Timur Bapak Dr.H Rasiyo Msi pada tanggal 14 Mei 2004
Saat ini Museum Mpu yang berdiri di Jl Raya Buduran – Jembatan Layang Sidoarjo ini memiliiki jadwal buka sebagai berikut, hari Selasa hingga Kamis Pukul 8 pagi sampai pukul 3 sore.
Sedangkan hari Jumat pukul 8 pagi hingga pukul 2 sore, serta Sabtu dan Minggu pukul 8 pagi hingga pukul 12.30 siang.
Untuk peninggalan – peninggalan yang tersimpan di dalam museum, jumlahnya sudah mencapai 15ribu barang.
Dari koleksi museum terbagi dalam 10 kategori peninggalan menurut jenisnya, peninggalan geologi seperti batu – batuan, biologi (fosil), arkeologi, etnografi (kebudayaan), historika (senjata jaman kolonial), filologi (jaman masuknya islam), numismatik (mata uang kerajaan, mata uang kuno asing, mata uang kuno Indonesia), keramologi, teknologi, dan juga seni rupa.
Museum mpu tantular juga memiliki koleksi unggulan berupa emas, yaitu hiasan raja erlangga yang memiliki berat 22 krat.
Dalam lingkup museum mpu tantular juga terdapat goa manusia purba, yang mana di dalamnya menceritakan kehidupan manusia zaman purbakala.
Juga ada gunung tuna netra yang ditujukan pada pengunjung memiliki kebutuhan khusus penyandang tuna netra, untuk gunung ini memiliki perbedaan tulisan yang digunakan adalah huruf braile.
Dengan berkunjung ke Musium Mpu Tantular Sidoarjo,kita bisa menambah wawasan tentang budaya dan kekayaan ragam nusantara di masa lampau.
Ayo kenali sejarah dan cintai Indonesiamu. (Caca Aprilia)
(Penulis Adalah mahasiswa Universitas Sidoarjo Telp. 081554491992, Email apriliachacha86@gmail.com)