
DEWAN-Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah 2010 yang diajukan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, dianggap tidak pro rakyat.
Hal ini dilontarkan Sekretaris komisi B DPRD Sidoarjo Aditya Nindyatman.
Menurutnya, apa yang disampaikan Tim anggaran Eksekutif pada saat paparan RAPBD Kabupaten Sidoarjo 2010 pekan lalu di gedung DPRD, sangat tidak berpihak kepada kebutuhan dan aspirasi masyarakat.
Hal ini menurut Aditya mengacu pada ketidak seimbangan antara Pendapatan asli daerah (PAD) dengan pemenuhan kebutuhan masyarakat sidoarjo.
Pada PAD dengan nilai Rp 267,216 milyar yang berasal dari retribusi dan pajak yang diambil langsung dari masyarakat, ternyata porsi yang langsung diserap masyarakat hanya senilai Rp. 454 milyar (32%) dari total belanja daerah.
“Itupun masih harus dikurangi dengan belanja pegawai sebesar Rp. 53 milyar, ini sangat tidak simbang,” terangnya.
Masih menurut ketua DPD PKS Sidoarjo ini, Selain tidak berimbangnya antara pemasukan restribusi pajak dengan yang dirasakan masyarakat dalam RAPBD 2010 itu, kurang maksimalnya penggalian potensi daerah yang semestinya bisa masuk sebagai PAD juga dipertanyakan.
“Seperti target pendapatan dari pasar sebesar Rp. 5,775 milyar pada tahun 2010.ini sangat jauh dari hasil kajian visibility studi potensi pendapatan melalui pasar tahun 2009 sebesar Rp. 10 milyar. Kenapa angka 10 milyar ini tidak dijadikan acuan dalam mengejar target PAD,” ujar Aditya.(Abidin)














