SIDOARJO (kabarsidoarjo.com)- Dinilai menjadi biang kemacetan di tengah kota, utamanya di jalan raya Jenggolo yang merupakan jalan protokol, poros Surabaya – Sidoarjo. DPRD Sidoarjo usul agar sekolahan kompleks yang terdiri dari SDN Pucang 1 hingga IV tersebut, untuk segera direlokasi.

“Selain menjadi penyebab kemacetan jalan raya di lokasi tersebut, keberadaan sekolahan kompleks itu memang sudah tak layak,” tutur H Wiyono, anggota Komisi D (Pendidikan dan Kesejahteraan) DPRD Sidoarjo.
Terkait kemacetan yang terjadi setiap hari di lokasi tersebut, lanjutnya, seharusnya sekolahan kompleks yang terdiri dari empat unit tersebut sebagai fasilitas pendidikan memang sudah tak layak sebab berada di pinggir jalan besar yang sangat ramai, jalan poros jurusan Surabaya – Sidoarjo.
Lagipula, kata politisi PDIP ini, selain di pinggir jalan raya situasi sekitarnya sudah tak mendukung dimana sebelah selatan merupakan Alun-alun kota Sidoarjo, sedangkan sisi utara kantor PU Cipta Karya dan disebelah baratnya Pendopo kabupaten Sidoarjo.
Pandangan saya, kompleks pendidikan tersebut memang benar-benar sudah tak layak dan memang harus segera di relokasi ketempat yang lebih baik, sehingga benar-benar nyaman dan mundukung untuk pelaksanaan pendidikan.
“Untuk belajar tersebut, perlu suasana yang tenang dan nyaman,” tuturnya.
Sebenarnya, rencana untuk merelokasi sekolahan yang merupakan satu kompleks tersebut sejak lama. Namun, kenapa sampai saat ini rencana relokasi sudah tidak terdengar geregetnya lagi.
“Kalau tidak salah jaman bupati Win Hendrarso dahulu sudah ingin merelokasinya,” kata H Wiyono.
Memang, jelas ia, untuk saat ini di kompleks sekolahan tersebut masih sepi karena masa liburan. Akan tetapi, bila nanti tahun pelajaran baru dimulai di lokasi tersebut pasti krodit.
Sebab, separuh badan jalan digunakan untuk parkir kendaraan pengantar dan penunggu siswa yang sekolah.
“Kompleks sekolahan tersebut secara keseluruhan tidak memiliki area parkir yang memadai. Jangankan untuk parkir, siswa bermain dan berolahraga saja, halamannya sudah terbatas,” Jlentrehnya.(Abidin)