SIDOARJO (kabarsidoarjo.com )- Pemerintah Kabupaten Sidoarjo bersama DPRD Sidoarjo sepakat menganggarkan Rp 20 miliar untuk pembangunan Rumah Potong Hewan (RPH) dengan tehnologi terpadu.
Sekarang tinggal Dinas Peternakan sebagai SKPD terkait, didorong untuk mampu mewujudkan RPH itu.
“Tahun 2016 ini, sudah kami alokasikan anggaran untuk pembangunannya. Walaupun anggarannya besar sekitar Rp 20 miliar, tapi itu untuk kepentingan warga Sidoarjo. Tinggal Dinas Peternakan siap atau tidak mewujudkannya,” jelas ketua DPRD Sidoarjo Sulamul H.Nurmawan.
Sulamul mengaskan, dewan mendukung pembangunan Rumah Potong Hewan (RPH) dengan tehnologi terpadu, seperti hasil yang diperoleh dalam study banding di Brisbane Australia beberapa waktu lalu.
Sebab, dari segi teknologi, akan lebih memudahkan pemotongan sapi dan prosesnya juga cukup bersih.
“Selain prosesnya bagus, pengelolaan limbah juga lebih baik,” ucapnya.
Sulamul juga menegasksn, instansi terkait harus menyiapkan sarana dan prasarana yang diperlukan.
Terutama lahan yang akan dibangun RPH terpadu, kemudian sumber daya manusia (SDM) harus disiapkan lebih dulu, baru membangun fasilitas yang diperlukan.
RPH terpadu yang sudah diterapkan di Brisbane, dalam sehari bisa memotong minimal 200 ekor hewan.
Mulai proses sapi masuk sampai sudah berupa daging sangat higienis, bahkan juga dijamin halal.
Sedangkan di Indonesia yang sudah menerapkan RPH terpadu untuk melayanai pemotongan hewan, yakni di Bogor.
“Saya sudah melihat RPH terpadu di Bogor, dan saya yakin bisa diterapkan di Sidoarjo. Tinggal kemauan instansi terkait dalam menyiapkan sarana dan prasarana serta SDM-nya saja,”
Sementara itu ketua Fraksi PAN, Bangun Winarso yang ikut melihat RPH terpadu di Brisbane, Australia mengatakan, secara teknologi untuk pemotongan hewan lebih higienis dan menyingkat waktu.
Termasuk dalam pengelolaan limbahnya, bisa dikatakan tidak berbau. “RPH terpadu diterapkan di Sidoarjo, tentu saja akan ramah lingkungan dan limbahnya tidak akan mencemari lingkungan,” papar Bangun.(Abidin)