SIDOARJO (kabarsidoarjo.com)- Media, memiliki peran cukup strategis dalam penguatan wawasan kebangsaan pada rakyat Indonesia.
Karena media, merupakan corong informasi, yang sangat mudah diterima oleh masyarakat baik itu informasi kejadian negatif maupun positif.

Hal ini dilontarkan H.Sungkono anggota MPR RI dari Fraksi PAN, saat memberikan sosialisasi empat pilar Dewasa ini, pemahaman masyarakat akan wawasan kebangsaan kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Salah satu contoh kejadian, tawuran antar pemuda hingga ada korban meninggal. Media tidak harus terus menerus memberitakan masalah tawuran antar pemuda ini. Karena informasi yang masif akan tawuran itu, bisa membuat persatuan bangsa bisa renggang,” tutur Sungkono.
Karenanya, yang dibutuhkan saat ini adalah informasi positif bagi generasi muda, agar pemahaman kesatuan bangsa semakin terasa.
“Kita menggelar sosialisasi wawasan kebangsaan ini, juga menggandeng media agar infonya bisa cepat diserap masyarakat,” ujar politisi PAN ini.
Sungkono menambahkan, dulu sebelum masa kemerdekaan hingga awal merdeka, warga negara Indonesia seakan memiliki persatuan dan kesatuan yang kuat.
Namun saat ini dengan kondisi masyarakat yang semakin timpang, dan semakin jauhnya perbedaan keadilan ekonomi di Indonesia, membuat kebersamaan itu semakin jauh.
“Dengan kondisi seperti ini, sebagai anggota wakil rakyat, kita memiliki tanggung jawab untuk melakukan pembenahan secara bertahap.Anggota MPR / DPR, memiliki peran besar dalam membangun bangsa Indonesia ini,” jelas Sungkono.
Politisi PAN ini menuturkan, empat pilar wawasan kebangsaan ini jika tidak disosialisasikan secara masif, yang di khawatirkan anak cucu kita di masa mendatang, hanya akan tahu Pancasila melalui gambar.
“Dengan kuatnya wawasan kebangsaan yang meliputi Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI,maka persatuan Indonesia akan semakin kuat,” terang Sungkono. (Abidin)















