
SIDOARJO– Warga perumahan Magersari khusunya lingkungan RW 07, memiliki kita dan inovsi tersendiri dalam pengelolahan pupuk organik.
Jika selama ini pembuatan pupuk organik hanya melalui tahapan pengeringan kotoran hewan dan sampah basah, namun warga Magersari memiliki metode pembuatan pupuk organik khusus daun dan ranting pohon dengan sarana mesin pencacah.
Mesin pencacah pupuk organic yang di design sedemian rupa, memiliki kemampuan mencacah ranting pohon seberat 1,2 ton / jam.
“Kemampuan mesin ini terbilang sangat besar, dan merupakan satu satunya mesin pencacah tanaman organic dengan kapasitas terbanyak di Sidoarjo,” tutur Gatot pencipta mesin pencacah ini.
Untuk proses pembuatan pupuk, setelah ranting pohon di cacah hingga mnjadi bagian-bagian kecil lewat mesin pencacah, ranting pohon ini selanjutnya dikeringkan melalui udara terbuka selama 2-3 jam.
Selanjutnya, dilakukan proses fermentasi dengan EM-4 (cairan pembuat pupuk).
“Perbandingan EM-4 ini tidak bole melebihi dari takaran 30 ml dengan campuran 1 liter air untuk mendapatkan hasil fermentasi terbaik,” tukas Gatot lagi.
Selanjutnya, daun yang sudah difermentasi ini, dimasukkan kedalam karung penampung selama 3-4 hari.
“Untuk mendapatkan pupuk yang bagus, setelah 4 hari, daun daun yang sudah difermentasi ini di bolak balik hingga hari ke 15,” tukas pria betubuh subur ini.(Abidin)














