SIDOARJO (kabarsidoarjo.com)- Pengurus Masjid Agung Sidoarjo meminta program Kampung Ramadhan yang biasa digelar tiap memasuki bulan Ramadhan ditiadakan.
Hal ini disampaikan KH Sholeh Qosim pengurus Takmir Masjid Agung Sidoarjo, saat melakukan hearing persiapan menyosong datangnya hari Ramadhan 1440 H / 2019 dengan komisi D DPRD Sidoarjo dan stake holder terkait.
“Setiap bulan Ramadhan tiba, selalu ada kesan persaingan antara kegiatan ibadah dengan kegiatan keramaian di alun-alun. Hendaknya ada kebijakan untuk memindah kegiatan keramaian itu diluar alun-alun,” ujar KH Sholeh Qosim.
Sekretaris PCNU Sidoarjo H.Suwarno yang juga hadir dalam hearing ini sepakat dengan pengurus takmir Masjid Agung Sidoarjo.
Menurut Warno, kegiatan khusus kampung Ramadhan yang berjalan cukup lama, mestinya dipindah, sebagai mengedepankan skala prioritas untuk kegiatan di Masjid Agung Sidoarjo.
“Kita sejalan dan sepakat dengan keinginan Takmir Masjid Agung, yang intinya fungsi masjid harus dikembalikan sebagai tempat ibadah tanpa ada gangguan keramaian,” ujar Suwarno.
Begitu juga dengan beberapa anggota komisi D, yang meminta kegiatan kampung Ramadhan dievaluasi lokasinya.
Seperti yang sampaikan H.Machmud, H.Wijono, KH.Maksum Zubeir, yang kompak memberi masukan kegiatan kampung Ramadhan itu dievaluasi.
Sementara itu dari pihak DLHK yang mengeluarkan rekomendasi penggunaan alun-alun untuk pasar Ramadhan, nampaknya kebingungan.
Pasalnya pengajuan ijin sudah sejak bulan Januari 2019, dan pihaknya memberikan rekomendasi dengan syarat yang ketat.
Selanjutnya setelah beberapa kali mendengar masukan dari beberapa pihak, ketua komisi D DPRD Sidoarjo H.Usman secara tegas merekomedasikan untuk memindah lokasi kegiatan pasar Ramadhan.
“Kita sepakat lokasi pasar Ramadhan dipindah, karena kegiatan itu murni bisnis. Soal tekhnisnya bagaimana, kita serahkan kepada DLHK,” ujar Usman.
Untuk dasar pemindahan acara kampung Ramadhan itu, Usman menyebutkan beberapa hal .
Yakni adanya keberatan dari takmir masjid Agung Sidoarjo, Ormas Islam (NU dan Muhammadiyah) keberatan karena fungsi Masjid akan terganggu.
Dan yang Terakhir tidak ada pendapatan yang diterima oleh Pemkab Sidoarjo dari acara itu, bahkan yang ada kerusakan taman di alun-alun.(Abidin)