WARU (kabarsisoarjo.com)- Jumlah pecandu narkoba di Jawa Timur, tahun ini peningkatannya ada sekitar 75 persn anak Jatim yang terpapar bahaya narkoba.
Gerakan Nasional Anti Narkotika (Granat) mengajak santri sebagai garda terdepan dalam pencegahan peredaran narkoba.
Menurut Ketua DPD Granat Jatim Arie moment Hari Sumpah Pemuda dan peringatan hari santri nasional serta HUT Granat ke 20, pihaknya mengajak santri sebagai garda terdepan untuk memberantas peredaran narkoba.
“Kami mengajak para santri itu sebagai garda terdepan untuk memberantas peredaran narkoba,” kata Arie kepada wartawan usai memberikan edukasi terkait bahaya narkoba di pesantren Mukmin Mandiri di Waru Senin (28/10/2019)
Arie menambahkan, saat ini sebagian besar santri merupakan para generasi muda milenial.
Dimana seperti diketahui, penyalahgunaan narkoba paling rentan terhadap anak muda.
Pihaknya tidak menginginkan bahaya narkoba sampai dapat merusak para generasi santri.
“Kami berupaya semaksimal mungkin, dengan jalan memberikan edukasi bahaya narkoba kepada para santri. Kami tidak menginginkan generasi penerus bangsa ini terpapar narkoba,” tambah Arie.
Sementara itu di tempat yang sama, pengasuh Pesantren Mukmin Mandiri, KH. Muhammad Zakki menyambut secara positif penandatanganan MoU tersebut.Tentu penandatangan MoU ini merupakan momen yang sangat besar bagi semua santri.
“Karena memang narkoba merupakan ancaman yang sangat serius bagi bangsa khususnya para generasi muda. Kami berharap para santri muda di pesantrennya tidak ada yang terpapar oleh narkoba,” tandas Zakki.(kb1)