SIDOARJO (kabarsidoarjo.com)- Jajaran Satuan Reskrim Polresta Sidoarjo, berhasil mengamankan produk pupuk ilegal sebanyak 440 sak atau 22 ton pupuk di jalur Arteri Porong, Sidoarjo.
Petugas juga mengamankan tersangka, Abdul Rochim (67) warga Desa Sumorame, Kecamatan Candi, Sidoarjo.
Juga mengamankan beberapa alat bukti yakni satu unit truk merk Hino warna hijau bernopol BE-9443-CQ yang digunakan untuk muatan pupuk TSP sebanyak 440 sak atau 22 ton diatas.
Jatu lembar surat jalan tanggal 13 Februari 2020 dari CV Bangun Tani, satu unit mesin penggiling, tiga buah scrop, 84 sak (2,1 ton) berisi karbon merupakan bahan baku, dan 587 sak (14,6 ton) berisi dolomit merupakan bahan baku.
“Saat ditangkap truk bermuatan pupuk itu tak bisa menunjukkan surat-surat termasuk sertifikasi SNI pupuk. Seketika truk dan pupuknya diamankan di Polresta Sidoarjo untuk dikembangkan,” terang Kapolresta Sidoarjo, Kombes Pol Sumardji, Selasa (25/2/2020).
Kapolresta menambahkan, tersangka mengaku selama 14 tahun memproduksi pupuk illegal itu, seluruh pupuk produksinya dikirim keluar Jawa.
Diantaranya ke Bali dan Sumatera Utara (Sumut). Sedangkan komposisi pupuk itu, diproduksi tersangka berdasarkan asumsi pribadinya.
“Jadi bahan yang digunakan itu Dolumit dan Karbon yang dicampur, lalu dijual di pasaran. Harga jualnya lebih murah dibandingkan harga pupuk subsidi umumnya. Yakni dijual Rp 50.000 per sak,” imbuhnya.
Sumardji memaparkan produksi pupuk itu, berdasarkan permintaan.
Misalnya saat musim tanam, maka tersangka bisa memproduksi 1 truk sehari dibantu keluarganya tersangka. Sedangkan omzetnya sekitar 250 juta per tahun.
“Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya tersangka dijerat pasal 120 ayat (1) Jo pasal 53 ayat (1) huruf b UU No, 03 tahun 2014 tentang Perindustrian dengan ancaman pidana penjara paling lama 5 tahun dan denda paling banyak Rp 3 miliar,” tandasnya.(Red)















