SIDOARJO (kabarsidoarjo.com)– Kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diterapkan di wilayah Kabupaten Sidoarjo, bakal segera berakhir beberapa hari lagi.
Meski begitu, banyak yang menilai penerapan PSBB ini, masih belum maksimal dan selayaknya dilanjutkan untuk 14 hari periode kedua demi menuntaskan wabah penyebaran Covid-19.
“Kalau melihat angka-angka jumlah orang terdampak secara medis yang terus meningkat setiap harinya, maka ya harus dilanjutkan lagi PSBB ini. Tapi ini kembali pada kesiapan Pemkab Sidoarjo setelah mempertimbangkan kondisi masyarakat,” ujar anggota Komisi III DPR RI, Rahmat Muhajirin usai mengikuti penyerahan bantuan telor ke Mapolresta Sidoarjo, Jumat (08/05/2020)siang.
Menurut Rahmat Muhajirin, ada beberapa faktor yang menyebabkan kurang efektifnya pelaksanaan PSBB di kota delta.
Yang pertama adalah lemahnya koordinasi pemkab Sidoarjo dengan jajaran dibawahnya dalam mensosialisasikan program-program terkait PSBB.
“Saya melihat aparatur di level kecamatan, desa, RW dan juga RT kurang diaktifkan perannya sehingga hanya mengandalkan gerakan yang ada kabupaten saja. Padahal jika semuanya bisa bergerak bersama maka bisa jadi konsep PSBB akan berjalan lebih efektif,” katanya.
Selain itu, warga Sidoarjo pun dinilainya juga kurang disiplin dalam mematuhi aturan-aturan pemerintah, yang berkenaan dengan PSBB seperti menjaga jarak dengan sesama di ruang publik atau physical distancing, mencuci tangan secara teratur, penggunaan masker serta jam malam.
Meski begitu, ia menilai masalah ini tidak boleh disikapi dengan pemberian sanksi yang lebih keras pada masyarakat kedapatan melanggar aturan tersebut.
‘’Dalam kondisi seperti ini jangan bicara soal sanksi. Masyarakat sudah menderita, jangan ditambah lagi. Tapi yang penting adalah bagaimana disiplin itu dapat menjadi kebiasaan yang membudaya. Silahkan dirumuskan sendiri caranya,” pungkas suami Hj Mimik Idayana, anggota komisi D DPRD Sidoarjo ini. (Abidin)