TULANGAN (kabarsidoarjo.com)- Penyebaran covid -19 di Kabupaten Sidoarjo yang terus terjadi, secara otomatis membuat sektor perdagangan di Sidoarjo terimbas.
Alhasil, target pendapatan retribusi pasar, yang dipatok oleh komisi B DPRD Sidoarjo pada anggaran pendapatan di tahun 2020 pun menjadi terkoreksi.
Untuk mengetahui sejauh mana kondisi real di lapangan, komisi B DPRD Sidoarjo melakukan sidak ke beberapa pasar salah satunya ke pasar Tulangan, Jum’at (15/5/2020) lalu.
Dalam sidak yang dipimpin ketua komisi B DPRD Sidoarjo Bambang Pujianto ini, rombongan komisi B ditemui Nawari selaku Kabid pasar Dinas Perdagangan untuk melakukan dialog.
Dalam dialognya dua arah ini, diketahui jika pembatasan jam pasar operasional dari jam 8.00 hingga 16.00, terjadi penurunan omset hampir 50 persen.
“Karena memang ada pembatasan waktu dan juga ada kebijakan buka tutup sehari bergantian, tentu saja omset pedagang semakin menurun,” ujar Bambang Pujianto ditemui selepas dialog.
Karenanya dalam dialog itu, Bambang memberikan masukan kepada para pedagang, agar pandai-pandai menggunakan aplikasi media sosial untuk berjualan.
Dengan cara ini, maka omset yang turun akibat pembatasan jam, bisa diganti dengan cara jual beli online.
“Ini salah satu cara, agar pedagang tetsp eksis,” ujar Bambang lagi.
Masih menurut politisi partai Gerindra ini, akibat dari pembatasan ini, target perolehan PAD dari retribusi pasar bisa terkoreksi.
Target awal, perolehan PAD dari retribusi pasar sebesar Rp Rp 15.7 miliar pada tahun 2020 ini.
Namun dengan kondisi saat ini, target itu bisa jadi akan turun setengahnya.
Meski begitu, dalam sidak itu, juga diketahui harga kebutuhan bahan pokok masih tetap stabil.
Kalau pun ada kenaikan harga di beberapa item bahan pokok, hanya fluktuatif.
“Kenaikan harga ini tidak sama antara satu pasar dengan pasar lain. Satu pasar harga daging naik, tapi dipasar lain, harga daging malah tetap,” ujar Bambang Pujianto.
Sementara itu H.Rezza Ali Faizin anggota Komisi B DPRD Sidoarjo dari Fraksi PKB, juga mengakui terjadi penurunan omset dari para pedagang ini.
Banyak pedagang yang terpaksa tutup lebih awal, karena terjadi penurunan daya beli masyarakat.
“Kita berharap kondisi ini akan segera pulih, dan target pendapatan dari retribusi pasar bisa kembali terpenuhi,” tutupnya. (Adv/bidin)