SIDOARJO (kabarsidoarjo.com)- Masa Pandemi Covid-19 yang masih terjadi di Jawa Timur khususnya di Kabupaten Sidoarjo, tidak menyurutkan kegiatan Pimpinan Daerah Aisyiyah Sidoarjo, menggelar silatuhrahmi dengan pimpinan cabang, ranting dan guru TK Aisyiyah se Sidoarjo, meskipun secara virtual.
Seperti pelaksanaan Tablig Akbar Dan Silatuhtahmi PD Aisyiyah Sidoarjo, yang digelar, Minggu (21/6/2020).
Kegiatan tablig akbar yang diikuti sekitar 500 peserta secara online ini, mengundang Prof.Dr Biyanto wakil sekretaris PWM Jawa Timur sekaligus Dosen UIN, sebagai pembicara dengan tema “Pendidikan Anak Di Era Pandemi”.
Hj.Zubaidah Syafi’i ketua PDA Sidoarjo menyatakan, kegiatan tabliq akbar dan Silaturahmi ini, merupakan program rutin 2 bulan sekali yang dilakukan oleh PD Aisyiyah.
Namun karena kondisi saat ini yang tidak memungkinkan untuk acara tabliq akbar secara langsung, maka kegiatan dilakukan secara virtual.
“Program kajian tetap kita jalankan meskipun secara virtual. Dan Alhamdulilah ratusan peserta ikut dalam kajian hari ini,” tutur Zubaidah.
Masih menurut Zubaidah, dipilihnya tema pendidikan anak di era pandemi ini, tidak terlepas dari kondisi belajar mengajar yang dilakukan anak-anak didik di rumah saja.
Dengan kajian bertema pendidikan anak ini, akan bisa menjadi edukasi bagi masyarakat luas terkait kebutuhan pendidikan dimasa pandemi.
“Kebutuhan pendidikan bagi anak usia dini, sangat diperlukan meskipun kondisi pandemi saat ini. Karenanya dengan pelaksanaan program sekolah di rumah saja yang sudah diputuskan, maka kita juga harus mengikuti dan menyesuaikan,” tutur Zubaidah lagi.
Sementara itu Prof.Dr Biyanto dalam paparannya mengatakan, Pandemi yang terjadi di Indonesia ini terjadi di tengah-tengah proses belajar mengajar di bulan Maret 2020.
Akibatnya, banyak lembaga pendidikan yang kurang siap dengan sistem belajar darring, ketikan turun surat edaran dari kementrian pendidikan untuk proses belajar-mengajar di rumah.
“Perkembangan setelah PSBB yang dilonggarkan ini, masih juga belum pasti karena lonjakan pasien positif semakin banyak. Dan tentu saja proses belajar mengajar di rumah saja masih akan terus dilakukan,” jelas Prof. Biyanto.
Karenanya manurut Prof.Biyanto, dengan proses belajar mengajar di rumah ini, perlu keseriusan dan kesadaran para wali murid, untuk tetap memberikan perhatian kepada lembaga pendidikannya, agar tetap hidup.
“Perhatian ini bisa berupa tetap membayar SPP dan bayar iuran sekolah, agar lembaga pendidikan tetap mampu mengembangkan potensi anak selama belajar di rumah,” terang Prof. Biyanto. (Abidin)