Sidoarjo (kabarsidoarjo.com) – Sejumlah instansi terkait di Sidoarjo, melakukan pertemuan bersama Peternak Sapi, di Balai Desa Tropodo, Kecamatan Krian, Sidoarjo, pada Rabu (11/5/2022). Ini dihadiri, jajaran Polrestas Sidoarjo, Kodim 0816 Sidoarjo, dan Dinas Pangan dan Pertanian Sidoarjo.
Pertemuan menindaklanjuti ditemukannya ratusan sapi terjangkit PMK. Terindikasi di 13 kecamatan di Sidoarjo. Antisipasi pun dilakukan, untuk mencegah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) Sapi, dan binatang ternak yang berkuku belah, atau dua lainnya seperti kerbau, kambing dan domba.
Kepala Bidang (Kabid) Produksi Peternakan, Dinas Pangan dan Pertanian Sidoarjo, Tony Hartono disela pertemuan mengatakan, virus PMK yang menjangkit sapi tersebut, selain tidak menular ke manusia juga tak membuat daging sapi bahaya jika dikonsumsi masyarakat.
“Aman, asalkan direbus dulu. Minimal 15 menit, dengan suhu 70 derajat celcius. Begitu juga produk-produk turunannya, kalau sudah dimasak virusnya ikut mati,” katanya.
Kepala Dinas (Kadis) Pangan dan Pertanian, Sidoarjo, Eni Rustianingsih mengatakan, pihaknya bersama TNI-Polri akan mengambil beberapa langkah guna memutus mata rantai penyebaran virus PMK pada sapi.
“Kami juga dibantu Polisi dan TNI sampai tingkat kecamatan. Akan menutup sementara pasar sapi maupun rumah potong hewan ilegal di wilayah Sidoarjo,” tegasnya.
Ia menghimbau, kepada peternak sapi, agar senantiasa menjaga kebersihan kandang dan pengelolanya. Jika perlu dilakukan penyemprotan disinfektan hingga pada sapinya. Jika ditemukan sapi sakit segera dikordinasikan ke pihak terkait. Bahkan, akan dibentuk posko penanggulangan PMK di beberapa wilayah.
Terkait hal ini, pihak kepolisian menyikapi menyebarnya virus PMK di Sidoarjo. Dan melakukan sejumlah langkah antisipasi. Di antaranya, kepolisian bersama Dinas Pangan dan Pertanian, Sidoarjo, kini telah melakukan sidak di Rumah Potong Hewan (RPH) Krian, Sidoarjo, Selasa (10/5/2022). Hal ini, guna melakukan cek kondisi kesehatan dan kelayakannya, dan standar pemerintah.
Kapolresta Sidoarjo, Kombes Pol. Kusumo Wahyu Bintoro menyampaikan, pihaknya bersama TNI dan dinas terkait akan berupaya melakukan penanganan wabah virus PMK ini. Seperti, penutupan sementara RPH ilegal, dan pembatasan lalu-lintas pengiriman hewan ternak, dari Sidoarjo ke luar daerah.
“Situasi kamtibmas di Sidoarjo masih aman dan kondusif. Kami akan lakukan penyekatan pengiriman hewan sapi ke luar kota. Kami juga menghimbau para peternak dan masyarakat tidak terlalu panik. Jangan ada permainan harga pasar akibat dampak adanya PMK pada sapi karena stok daging juga aman tersedia,” pungkasnya. (Eko Setyawan)