SIDOARJO (kabarsidoarjo.com)- Luapan lumpur Porong yang masih terus mengalir hingga saat ini, ditegaskan bisa dimasukkan kembali kedalam titik semburan utama, dengan beberapa metode.
Salah satunya dengan metode pompa dalam penerapan bendungan Bernoulli.

Setidaknya ini yang dilontarkan Ir Djaja Laksana, saat memberikan gambaran teori bendungan Bernoulli dalam kegiatan seminar nasional 4 tahun lumpur di gedung DPRD Sidoarjo, Kamis (27/5/2010).
Menurut Djaja Laksana, jika semburan lumpur yang ada saat ini bisa dikatakan seperti pompa besar di dalam perut bumi, maka teori pompa yang mempunyai total head atau ketinggian maksimum bisa diterapkan.
Dan dengan total head, maka akan diketahui tinggi tanggul atau tinggi bendungan Bernoulli yang bisa dibangun diarea lumpur.
“Aliran lumpur sudah begitu tenang tidak seperti sebelum ada ring satu, yang saat menyembur keatas bisa mencapai 10 Meter. Artinya lumpur saat ini sedang menuju total head, yang melambat dan akan berhenti,” ulas Djaja.
Pada seminar yang diikuti Anggota DPRD Jatim, DPRD Sidoarjo dan perwakilan korban lumpur ini, juga dijelaskan perkiraan kerugian bencana lumpur oleh Munawar Ismail dari Universitas Brawijaya.
Dalam makalahnya, Munawar Ismail memberikan gambaran, total nilai aset yang hilang dari tahun 2007 hingga tahun 2015 mendatang akibat luapan lumpur ini mencapai 16,4 Triliun.(Abidin)