KREMBUNG (kabarsidoarjo.com)- Puluhan petani tebu asal kecamatan Krembung, Selasa (22/6/2010) melakukan aksi unjuk rasa di depan pintu gerbang Pabrik Gula (PG) Krembung.
Aksi unjuk rasa petani ini, dilakukan sebagai bentuk protes rendahnya rendemen gula dari tanaman tebu mereka, yang diolah di pabrik gula Krembung.

Menurut ketua petani tebu Krembung H Mubanan, rendahnya rendemen tebu petani krembung yang mencapai 5,02 saat diolah di PG Krembung, dirasa cukup aneh oleh para petani yang ada.
Pasalnya, dari kebiasaan selama ini, rendemen tebu milik petani krembung, paling rendah hanya 7.
”Kita minta analisa matematika yang terbuka dari manejemen PG Krembung, kenapa rendemen tebu kita sangat rendah,” ulas H.Mubanan.
Masih menurut pria yang cukup lama bergulat dengan tanaman tebu ini, dari rendahnya rendemen itu, pihak petani sangat dirugikan.
Pasalnya, biaya tanam dan hasil yang diraih sangat tidak seimbang.
”Kita minta minimal hasil rendemen bisa mengembalikan biaya tanam kita, itu saja,” tutur salah satu petani yang turut aksi.
Ditimpali oleh Widagdo, ketua ATPR setempat, bila nilai rendemen tebu petani hanya lima maka petani tebu di Kecamatan Krembung akan mengalami kerugian, sebab antara biaya produksi tanaman tebu dan hasil panen tidak sesuai.
”Bila rendemen tebu dinilai enam, petani baru impas ongkos produksi. Bila dinilai tujuh baru akan mendapat penghasilan. Bila dinilai lima para petani tebu akan bangkrut,” sahutnya.
Bila piha pabrik gula tidak mengindahkan tuntutan para petani ini, para petani tebu Krembung berencana akan nglurug ke PTP X Jatim di Surabaya.
Sementara itu, pihak PG Krembung sama sekali tidak memberikan reaksi apapun seputar aksi unjuk rasa ini.
Bahkan manajemen perusahaan tidak ada yang turun untuk memberikan penjelasan seputar rendahnya rendemen gula milik petani tebu Krembung ini.
Aksi yang berlangsung sekitar pukul 10.00 WIB ini, dijaga puluhan aparat kepolisian baik dari Polsek Krembung maupun Polres Sidoarjo.(Abidin)











