SIDOARJO (kabarsidoarjo.com)– Era perdagangan bebas Asean Free Trade Agreement (AFTA) 2010 bila tidak terantisipasi dengan baik ,akan berdampak negatif bagi para pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM).
Hal ini dilontarkan calon bupati Sidoarjo H Saiful Ilah, disela sela kunjungannya ke Lapas Porong, Jum’at (25/4/2010).
Menurut calon Bupati dari PKB ini, perdagangan bebas memang tidak selalu menguntungkan pengerajin tradisional atau lokal.
Namun yang perlu diambil hikmahnya adalah bagaimana mengkreasi produk lokal itu siap bersaing dengan produk negara lain.
“Salah satu cara agar tidak kalah bersaing, selain meningkatkan sumber daya manusia (SDM), kualitas produk juga harus lebih ditingkatkan, setidaknya mengacu pada standar mutu (SNI) yang telah ditetapkan oleh pemerintah,” ujar Saiful Ilah.
Membanjirnya produk Cina, diakui H Saiful, hal itu sebagai ancaman serius bagi pelaku usaha lokal. Namun hal itu sudah tidak bisa dihindari.
“Apalagi setelah AFTA berjalan, sangat jelas produk UKM dalam negeri terpengaruh,” papar calon bupati Sidoarjo bernomor 4 ini.
Secara implisit H Saiful tidak menampik membanjirnya produk China karena harganya lebih murah dibanding harga produk UKM lokal.
Apalagi sebagian besar masyarakat kita senang dengan produk dari luar. Sementara, produk disini harganya relatif mahal.
“Satu-satunya agar produk UKM lokal bisa bersaing harga harus benar-benar kompetitif, kreatif dan inovatif,” ujar wakil bupati Sidoarjo dua periode ini.(Abidin)












