
SIDOARJO-Meskipun Dinas Perhubungan memasang target kenaikan PAD sebesar Rp 12 Miliyar pada tahun 2010 dari sektor parkir berlangganan.
Namun rasa pesimis dan penolakan program ini tetap saja ada.
Bahkan anggota dewan dari Fraksi PKB dan Fraksi Demokrat setuju jika parkir berlangganan ini dibubarkan saja.
Salah satunya yang dilontarkan Fatkhur Rozi salah satu anggota FKB yang duduk di komisi C DPRD Sidoarjo.
Menurutnya, jika dilihat banyaknya keluhan masyarakat seputar program parkir berlangganan ini, maka sudah sepantasnya program ini di evaluasi.
“Saya setuju jika parkir berlangganan ini dibubarkan saja, karena banyak merugikan masyarakat,” tuturnya.
Masih menurut fatkhur Rozi, alasanlain kenapa dirinya meminta dibubarkan program ini, adalah kurang maksimalnya kerja para jukir yang ada.
Malahan dirinya sendiri sempat mengalami sikap curang para jukir ini.
“Mobil saya sudah ada stiker parker berlangganan tetap saja ditarik. Mending di bubarkan saja program in,” ujarnya.
Sementara itupenilaian serupa juga dilontarkan Suhariono wakil ketua FPD menyikapi program yang sudah berjalan hampir setahun ini.
Bahkan Suhariono mendapatkan informasi, jika banyaknya kasus curanmor di Sidoarjo terjadi pada kawasan parkir berlangganan.
“Informasi ini saya peroleh saat rapat Bakorwil di Madura. Jika ini benar, sangat ironis sekali,” ungkapnya. (Abidin)














