SIDOARJO (kabarsidoarjo.com)- Minimnya nilai asuransi kesehatan yang terima anggota DPRD Sidoarjo, membuat sebagian besar anggota dewan mencak-mencak.
Apalagi nilai asuransi itu, sama sekali tidak disosialisasikan terlebih dulu, kepada mayoritas anggota Dewan.

“Ini bagaimana, belum disosialisasikan kok nilai asuransi sudah keluar. Apalgi nilainya lebih kecil dari tahun kemarin,” terang wakil komisi A DPRD Sidoarjo Nunuk Lelarosawati.
Dari buku panduan pedoman pelaksanaan program asuransi kesehatan pimpinan dan anggota DPRD Sidoarjo tahun 2010-2011.
Untuk asuransi general check Up, setiap anggota dewan mendapatkan Rp 750.000 tiap satu tahun sekali.
Angka ini berkurang hampir 50 % dari angka tahun kemarin sebesar Rp 1, 650 ribu.
Ada juga santunan kacamata yang juga berkurang separuh dari tahun kemarin sebesar Rp 1.500.000, saat ini menjadi Rp 750.000.
“Kacamata model apa dengan nilai segitu,” tutur Nunuk lagi.
Selain itu, untuk asuransi biaya rumah sakit, nilai yang diberikan sebesar Rp 3.200.000. untuk satu tahun.
Angka ini meliputi obat-obatan, perban, pemeriksaan laborat, ESG, Plasma Darah, Oksigen, dan beberapa item lainnya.
Sedangkan biaya kamar per hari, dipatok Rp 500 ribu / hari.
Menurut ketua komisi A DPRD Sidoarjo Mundzir Dwi Ilmiawan, jika melihat nilai nominal kamar yang ada, bisa dibilang sudah sekelas VIP.
Namun jika merujuk pada nilai obat yang ditetapkan, malah seperti obat generik.
“Apa masuk akal, jika kamar yang disediakan sekelas VIP, tapi obat yang diberikan obat generik,” ujarnya .(Abidin)














