SIDOARJO (kabarsidoarjo.com)– Jumlah pengawas ketenagakerjaan di Jawa Timur, ternyata masih kurang ideal dari jumlah seharusnya.
Pasalnya, dari 30 ribu lebih jumlah perusahaan yang ada, perbandingan rasionya masih 1 : 300.

Padahal idealnya 1 pengawas memiliki kewenangan pengawasan 150 perusahaan
“Jumlah pengawas kita masih belum ideal, dalam waktu dekat akan kita tambah jumlahnya paling tidak 500 pengawas, mendekati ideal,” terang Gubenur Jawa Timur DR Soekarwo pada gelar satgas pengawasan ketenagakerjaa se-Jawa Timur, Rabu (24/11/2010).
Masih menurut Gubernur Jatim, untuk perbandingan jumlah pengawas ideal, saat ini baru di raih Kabupaten Sidoarjo.
Jumlah pengawasnya sudah mencapi 1: 20, dan ini sudah mendekati angka ideal.
“Sidoarjo sudah baik jumlah pengawas ketenagaakerjaannya,” ungkap Soekarwo lagi.
Sementara itusebagai langkah optimalisasi penerapan sistem pengawasan ketenagakerjaan secara komprehensif serta menegakkan peraturan perundang-undangan di bidang ketenagakerjaan, Pemerintah Propinsi jawa Timur melalui Dinas tenaga kerja transmigrasi dan kependudukan, melaksanakan gelar satgas pengawasan ketenagakerjaa se-Jawa Timur.
Pelaksanaan gelar satgas pengawasan ketenagakerjaan yang dipusatkan di lapangan Arhanudse-8 Gedangan, dihadiri langsung Gubernur Jawa Timur DR Soekarwo bersama Dirjen Pengawasan Dan Perlindungan tenaga Kerja kementrian tenaga kerja transmihgrasi Republik Indonesia I Gusti Made Arke.
Mengawali sambutannya, Gubernur Soekarwo menegaskan, seiring dengan keluarnya peraturan presiden nomor 21 tahun 2010 tentang pengawasan ketenagakerjaan, diharapkan mampu merevitalisasi tugas pokok dan fungsi sistem pengawasan ketenagakerjaan.
Tujuannya agar lebih terintegrasi dan momperhensif dalam implementasinya dengan mewujudkan 4 sub sistem pengawasan ketenagakerjaan.
“Diantaranya terbentuknya lembaga pengawasan, terciptanya sumber daya pengawasa ketenagakerjaan yang kompeten dan independent,” terang Gubernur.kerjaa
Dalam pelaksanaan galar satgas ini, juga ditunjukkan simulasi penangulangan kebakaran di lingkungan kerja, yang melibatkan beberapa perusahaan besar di Jawa Timur.(Abidin)