SIDOARJO (kabarsidoarjo.com)- Konsep revitalisasi pasar Tulangan dan pasar Wadung Asri yang diajukan dua pengembang, dianggap belum final dan tidak prosedural.
Pasalnya, konsep pembangunan dua pasar tradisional yang total nilainya mencapai Rp 31 Miliyar ini, ternyata belum mendapatkan persetujuan dari komisi B DPRD Sidoarjo.
Hal ini dilontarkan wakil ketua komisi B DPRD Sidoarjo H.Sungkono saat ditemui di ruang lobi komisi.
“Saya tidak pernah tahu, apa dan bagaimana konsep revitalisasi yang diajukan dua investor itu. Kalau ternyata konsep itu yang nantinya dipakai, saya anggap tidak prosedural” ujarnya.
Masih menurut politisi asal FPAN-PKS ini, sebelumnya memang sempat ada undangan untuk pemaparan konsep revitalisasi ini dari pihak pengembang.
Namun hal itu bukan berarti merupakan persetujuan dari DPRD terkait konsep yang dipaparkan.
“Apa jika ada anggota komisi B datang sebagai undangan terus langsung setuju ? nanti dulu,” tuturnya tegas.
Mestinya jika ingin benar, pihak investor dan eksekutif melakukan pembahasan terlebih dulu dengan komisi B tentang konsep revitalisasi ini.
Jangan asal main sodor gambar rencana bangunan yang akan dijadikan acuan revitalisasi.
“Yang jelas saya tidak yang tahu konsep revitalisasi dari investor itu. Dan saya minta, semua pihak harus jalani aturan yang prosedural,” urai Sungkono lagi.
Seperti diketahui sebelumnya, dua pengembang yang akan membangun dua pasar ini telah menyampaikan rencana bentuk fisik dan jumlah stand yang akan dibangun pada dua pasar tradisional ini ke komisi B DPRD Sidoarjo.
Untuk pasar Tulangan dengan nilai anggaran revitalisasi sebesar Rp 12 Miliyar, PT wahyu Graha Persada selaku pengembang, merencanakan bentuk bangunan 2 lantai dengan total 400 stand.
Jumlah stand pada lantai 1 nanti, diperkirakan sebanyak 161 stand tertutup dan 80 stand terbuka.
Sedangkan pada lantai II, jumlah stand yang akan dibangun sebanyak 131 stand tertutup dan 28 stand terbuka.
Untuk pasar Wadung Asri yang rencananya akan berganti nama Pasar Kepuh Kiriman, nilai anggaran revitalisasi yang disiapkan sebesar Rp 19 miliyar.
Angka ini, menurut rencana PT Pintu Abadi Sejahtera selaku pengembang, akan digunakan untuk membangun pasar semi modern dengan konsep 3 lantai.
Pada lantai II dan III, berjumlah 278 stand tertutup dan 72 stand terbuka dengan total 350 stand. (Abidin)