SIDOARJO (kabarsidoarjo.com)- Belum beroperasinya pasar Kedung Rejo Kecamatan Waru hingga tiga tahun ini, membuat komisi B DPRD Sidoarjo prihatin.
Keprihatinan komisi B DPRD Sidoarjo ini, tergambar dalam rapat kerja komisi B DPRD Sidoarjo, dengan Dinas Pasar Kabupaten Sidoarjo, Senin (21/3/2011).

Sekretaris Komisi B DPRD Sidoarjo Aditya Nindyatman dalam hearing ini menegaskan, jika dilihat antara biaya pembangunan pasar Kedung Rejo dengan kondisi di lapangan saat ini, bisa disebut mubazir.
Pasalnya, hingga saat ini tidak ada langkah dari Dinas Pasar Kabupaten, untuk segera mengoperasikan pasar yang pembangunannya dibiayai tiga Anggaran Negera (APBD Kabupaten Sidoarjo, APBD Propinsi Jawa Timur dan APBN) ini.
“Ketika ditanya kenapa belum difungsikan, Dinas pasar mengatakan adanya persoalan overload pedagang, yang menjadi kendala belum dibukanya pasar ini,” terang Aditya.
Masih menurut Aditya, semestinya overload ini tidak perlu terjadi bila pemerintah kabupaten sidoarjo mampu merencanakan dengan tepat dan benar volume dan desain pasar yang akan dibangun.
“Kebutuhan dan volume perdagangan semestinya sdh diperhitungkan setiap tahunnya sehingga alasan overload tidak perlu terjadi.” Terang Aditya lagi.
Sementara itu ketua komisi B DPRD Sidoarjo saat dikonfirmasi menegaskan, Komisi B jDPRD Sidoajo memberikan waktu kepada dinas pasar, untuk mengoperasionalkan pasar ini dalam waktu 1 bulan kedepan.
Ini dimaksudkan, agar ada langkah serius dari dinas pasar untuk segera memfungsikan pasar Kedung Rejo ini.
“Selain itu, kita juga meminta Dinas Pasar untuk mengantisipasi bertambahnya jumlah pedagang, agar tidak memicu gesekan antar pedagang yang ada,” tegas M.Agil Effendi.
Dari data yang ada, total kios yang tersedia di pasar ini sebanyak 147 buah dengan jumlah loss/lesehan sekitar 596 loss.
Sedangkan berdasarkan data yang masuk ke dinas pasar, pedagang yang mengajukan penempatan sebanyak 1.060. (Abidin).