SIDOARJO (kabarsidoarjo.com)- Warga korban lumpur Lapindo tampaknya sudah habis kesabaran dalam menunggu ganti rugi yang terus dijanjikan PT Minarak Lapindo Jaya (MLJ).
Warga berencana menyurati presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), untuk melakukan audensi sekaligus ngluruk ke Jakarta agar solusi pengambil alihan (take over) ganti rugi oleh pemerintah dapat dikabulkan.
“Kita akan mengadu langsung ke Presiden SBY soal macetnya ganti rugi korban lumpur,” terang Suwito salah satu perwakilan korban lumpur.
Masih menurut Suwito, masalah ganti rugi yang terkatung-katung selama 7 tahun ini sangat memberatkan warga.
“Karena itu kita ingin adanya perpres yang mengatur tentang take over ganti rugi ini,” ujarnya selepas melakukan pertemuan dengan Pansus Lumpur di gedung DPRD Sidoarjo, Rabu (18/9/2013).
Dia mengungkapkan, warga akan berkirim pesan melalui surat kepada SBY untuk rencana melakukan audensi.
Jika nantinya sudah ada jadwal untuk bertemu dengan presiden, warga akan menyikapinya dengan pergi bersama ke Jakarta.
“Kita ingin cepat selesai jangan dibiarkan selama ini,” kata Suwito lagi.
Sementara itu ketua Pansus Lumpur Nur Achmad Syaifuddin mengatakan, pihaknya akan terus berjuang untuk meneruskan aspirasi warga ke pemerintah. Termasuk menjadwalkan untuk bertemu dengan Gubernur Jawa Timur dan presiden SBY.
“Kita juga akan menagih janji Gubernur Soekarwo sesuai dengan janji masa kampanyenya terkait masalah korban lumpur Lapindo,” ujar politisi PKB ini.
Seperti diketahui, PT MLJ berkewajiban membayar sebanyak 13.237 berkas yang saat ini masih menyisakan 3.348 berkas dengan nilai pembayaran sebesar Rp 786 Miliar serta kekurangan untuk ganti rugi pengusaha. (Abidin)