PRAMBON Ada suasana menarik yang dilakukan Bupati Sidoarjo Drs. Win Hendrarso bersama puluhan petani, Jumat (17/7) kemarin. Bersama Wakil Bupati Saiful Ilah, SH dan Muspida Sidoarjo lainnya, orang nomor satu di kota delta itu ikut meng-gropyok tikus di sebagian lahan sawah di Desa Jedongcangkring Kecamatan Prambon. Meski tak berpengalaman dalam hal meng-gropyok tikus, para petinggi di Sidoarjo itu merasa senang. Tak ayal, acara yang digelar dalam rangka pencanangan gerakan massal pengendalian tikus di Sidoarjo itu menarik perhatian masyarakat sekitar.
“Meski begini, saya ini ahli nggebuki (pukuli, Red) tikus loh,” celetuk Bupati Win sambil disambut tawa petani. Usai digropyok, puluhan tikus yang tertangkap dibakar beramai-ramai.
Sementara untuk merangsang para petani bersama-sama melakukan aksi penggropyokan tikus, Bupati Win berjanji akan memberikan hadiah bagi para petani yang mampu membunuh tikus. Satu ekor tikus akan dihargai sebesar Rp. 300.
“Kalau sudah dapat, kumpulkan dan bawa ke pendopo ya,” pintanya.
Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan (DPPP) Kabupaten Sidoarjo Ir. Handajani, MM mengatakan, pengendalian serangan tikus ini dilakukan untuk menekan jumlah populasi tikus yang saat ini dipandang sudah diambang batas toleransi. Dan jika tidak dikendalikan, Handajani takut akan menggangu pencapaian sasaran produksi pertanian tahun 2009.
“Ini akibatnya jika tidak segera dilakukan antisipasi secara dini. Makanya kita melibatkan masyarakat tani, petugas dan jajaran terkait lainnya,” kata Handajani.
Ia mencermati, perkembangan dan evaluasi adanya serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) di sentra produksi pertanian, khususnya di wilayah Sidoarjo bagian barat mengalami kecenderungan semakin berkembang. Sehingga, lewat gerakan ini dapat digunakan sebagai wahana motivasi pengendalian tikus seara terencana, bertahap dan berkelanjutan.
Harapannya ya bisa menekan populasi dan akhirnya bisa meningkatkan produksi sekaligus pendapatan masyarakat,” jelasnya.
Namun, dari serangan hama yang berkembang, Handajani menyebutkan, kalau serangan hama tersebut tidak hanya berasal dari binatang tikus saja. Tapi, penggerek batang, wereng dan jenis tungro juga menjadi musuh para petani. Untuk mengatasi hama yang berkembang, Dinas PPP, sebut Handajani akan memberikan bantuan berupa obat-obatan berupa Racumin sejumlah 500 Kg.
“Jadi yang 300 Kg akan diberikan ke 16 kecamatan, dan sisanya jadi buffer stock jika diperlukan sewaktu-waktu,” jelasnya.
“Selain itu, kami juga mengaktifkan para petani dan juga memberikan bantuan rodentisida atau berupa obat-obatan berupa racumin dan petrocum dan klerat pada daerah yang telah terserang,” tambahnya.
Lebih lanjut Handajani menjelaskan, sesuai hasil evaluasi dan pengamatan di lapangan, Kabupaten Sidoarjo merupakan daerah endemik serangan tikus dan hama daun bakteri yang menyerang tanaman padi. Sehingga, sampai Juni 2009, hama tikus telah menyerang tanaman padi seluas 238.39 hektar di 16 kecamatan yang ada di Sidoarjo. Dari sekian hektar yang terserang, wilayah kecamatan terluas yang diserang hama tikus ada di Kecamatan Tanggulangin, yakni 73,5 hektar. Selanjutnya, di Kecamatan Prambon 43,5 hektar, Kecamatan Tulangan 29,7 hektar dan Kecamatan Balongbendo 26 hektar.
“Maka sesuai pertimbangan tehnis, acara ini diharapkan bisa segera terlaksana sesegera mungkin,” tutur Handajani (Abidin)
Subandi- Mimik Tegaskan Komitmen Wujudkan Visi Besar di 100 Hari Kerja
SIDOARJO (KABARSIDOARJO.COM) – Pasangan Bupati-Wakil Bupati Sidoarjo, Subandi-Mimik mendapatkan amanah dari masyarakat untuk meminpin Kabupaten Sidoarjo dalam lima tahun ke...