SIDOARJO (kabarsidoarjo.com)- Guna menampung keluhan dari masyarakat yang lahan pertaniannya sering dirusak oleh hewan liar yang di lingdungi, Balai Besar Korservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Timur mengeluarkan 126 ijin buru.
Sebelum penyerahan ijin buru tersebut di serahkan, terlebih dahulu dibacakan Surat Keputusan Dirjen KSDAE.
Penyerahan dilakukan oleh Dirjen KSDAE, Wiratno kepada Kepala Kantor BBKSDA Jatim Ayu Dewi Lestari.
Juga diserahkan Surat Keputusan Ijin Penangkaran Rusa Timor kepada Waka Polda Jatim Brigjen Awan Samodra.
Penyerahan dilakukan Kantor BBKSDA Jatim di jalan Raya Juanda Sidoarjo.
Menurut Dirjen BKSDAE Wiratno mengatakan berdasarkan surat keputusan Dirjen KSDAE Nomor SK. 361/KSDAE/SET/KSA.2/10/2017 telah ditetapkan kuota buru satwa liar jenis Babi hutan yang tifak dilindungi undang-undang di Jawa Timur periode 2017.
“Pelaksanaan perburuan mulai dari tanggal 9 hingga 16 November 2017, hanya seminggu,” kata Wiratno Dirjen KSDAE pada wartawan di Kantor BBKSDA Jatim.
Lebih lanjut Wiratno menegaskan, perburuan binatang liar tersebut tidak boleh melebihi dari kuota yang ditetapkan, yakni sebanyak 130 binatang Babi hutan di tiga daerah Madiun, Jember,dan Lumajang.
“Yang menerima ijin buru Babi hutan tersebut hanya 126 anggota Perbakin Pengpriv Jatim, ” tegas Wiratno.
Sementara itu di tempat yang sama Ketua Harian Perbakin Jawa Timur Purnawiran Mayjen Isti Hari Soebagiyo mengatakan,bahwa sebelumnya ia mendapatkan pelaporan dari masyarakat yang diresahkan adanya perusakan lahan pertanian oleh binatang liar di daerah.
“Sebenarnya kami mendapatkan laporan dari masyarakat seperti Lumajang, Jember, Madiun, dan Bawean Gresik, setelah kami kordinasi dengan pihak BBKSDA ijinkan hanya di tiga daerah, ” jelasnya.(kb1)
