SIDOARJO (kabarsidoarjo.com)- Minimnya pembagian air irigasi untuk sawah di Desa Kajeksan Kecamatan Tulangan akibat sempitnya pembukaan piintu air di Gedangrowo Prambon, mendorong wakil rakyat bersuara lantang, meminta dinas PU Sumber Daya Air untuk bersikap tegas terhadap juru air di lapangan.
Pasalnya, pembagian air yang dirasa kurang adil itu, merugikan petani di Kajeksan, karena kesulitan mengaliri sawahnya.
“Pintu air saluran irigasi tersier penghubung Kajeksan- Gedongcangkring – Gedangrowo dibuka sangat sempi, sehingga volume air yang masuk ke Kajeksan juga cukup kecil. Disinyalir juru air yang bertugas disana tidak adil dalam membagi air untuk mengaliri sawah,” ujar Damroni Chudlori anggota DPRD Sidoarjo saat sidak pintu air di Gedangrowo beberapa waktu lalu.
Masih menurut Damroni, yang juga membuat para petani Kajeksan susah, kondisi saluran irigasi tersier yangbada juga sangat dangkal.
Tumpukan sedimen dan sampah, memenuhi sepanjang saluran irigasi, yang menambah laju air semakin lambat.
“Perlu penanganan cepat baik itu normalisasi maupun langkah lain agar laju air di irigasi tersier ini bisa maksimal. Sebentar lagi musim kemarau juga tiba, kalau tidak segera diatasi, para petani bisa semakin susah,” ujarnya.
Dari pantauan di sepanjang irigasi penghubung tiga desa ini, memang terjadi penyempitan lebar irigasi yang ada.
Jika saluran irigasi di Gedangrowo cukup lebar hampir 4 meter, maka lebar irigasi di Kajeksan hanya selebar 2.5 meter saja.
Jika tidak segera dinormalisasi saluran irigasi yang ada di Desa Kajeksan, maka persawahan disana bisa terancam kekurangan air. (Abidin)














