SIDOARJO (kabarsidoarjo.com)- Pada surat pembaca salah satu media nasional hari ini, dituliskan layanan Puskesmas Sedati sangat buruk.
Akibat layanan yang buruk ini, seorang bapak kehilangan bayinya berusia 5 bulan yang mengalami sesak nafas dan demam tinggi.
Bambang Hidayat bapak bayi tersebut
mengaku, terpaksa membawa bayinya ke RSUD dengan motor karena layanan di Puskesmas Sedati terkesan lambat.
Namun sebelum sempat mendapat layanan di RSD Sidoarjo, bayinya meninggal dunia.
Mendapati kasus seperti ini, komisi D DPRD Sidoarjo langsung bergerak cepat melakukan inspeksi ke Puskesmas Sedati, Selasa (14/5/2019).
Ketua komisi D DPRD Sidoarjo H.Usman MKes (PKB) yang memimpin inspeksi, melakukan penggalian data sekaligus kebenaran dari kejadian meninggalnya bayi itu.
Bersama dua anggota komisi D yakni dr Wijono (PDIP) dan Ali Maskuri (Nasdem), ketua komisi D melakukan dialog dengan Kepala Puskesmas Sedati dan jajarannya di ruang pertemuan.
Ditemui selepas mendapatkan penjelasan dari pihak Puskesmas, Usman ketua Komisi D DPRD Sidorjo mengaku adanya kesalahfahaman dan memang kurang baiknya komunikasi dari pihak Puskesmas dengan keluarga si bayi.
Dari komunikasi yang kurang baik ini, akhirnya pihak keluarga memutuskan membawa bayinya ke RSD Sidoarjo tanpa melewati prosedur di Puskesmas.
“Ada komunikasi yang tidak nyambung antara pihak keluarga dengan Puskemas dalam kasus ini. Karenanya kita sarankan, Puskesmas Sedati segera menemuni pihak keluarga korban, untuk menyelesaikan kesalahfahaman ini agar benar benar tuntas,” jelas Usman.
Selain merekomendasikan hal diatas, Usman menyebutkan layanan di Puskesmas Sedati harus lebih ditingkatkan, terutama untuk dokter jaga dan layanan medisnya.
“Dokter jaga harus segera ditambah secepatnya. Kita akan komunikasilan dengan Dinkes, agar Puskesmas Sedati ini bisa menjadi Rumah Sakit Type D” ujar Usman.
Sementara itu drg Fauzi Basalama Kepala Puskesmas Sedati menyatakan siap menjalankan rekomendasi dan saran dari komisi D DPRD Sidoarjo ini.
Pihaknya tidak menyangkal jika jumlah dokter dan tenaga medis di Puskesmasnya masih kurang, terutama pada layanan 24 jam.
“Kita kekurangan dokter jaga, kita berharap segera ada penambahan dokter jaga dari Dinas kesehatan,” ungkapnya. (Abidin)