SIDOARJO (kabarsidoarjo.com)- DPP PKB melalui wakil ketua DPC PKB Hj Anik Maslachah, memberikan warning keras kepada seluruh kader PKB, untuk turut memenangkan pasangan Muhdlor-Subandi di Pilkada Sidoarjo 2020.
Peringatan keras itu wajar diberikan, karena memang pertarungan untuk merebut rekom dari DPP beberapa waktu lalu cukup keras.
Bahkan Paslon Muhdlor-Subandi sebelumnya, tidak mendapatkan respon positif dari mayoritas DPAC PKB.
Namun yang pasti, peringatan disertai ancaman sangsi ini barangkali cukup ampuh untuk jajaran struktural PKB dari ranting sampai cabang.
Namun apakah warning ini juga merupakan sinyal agar pengurus NU baik ditataran MWC bahkan PCNU juga ikut mendukung Paslon Muhdlor-Subandi?.
Nanti dulu, meskipun pada konsolidasi di kantor DPC PKB pada Jum’at (11/9/2020) Muhdlor menyatakan meskipun tidak suka dirinya tapi lihatlah bahwa kemenangan PKB adalah kemenangan NU, nyatanya KH Khuzaini selaku koordinator 14 MWC NU di Sidoarjo, secara tegas menyatakan, sampai sejauh ini warga NU belum menentukan sikap terkait pelaksanaan pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak 2020.
Dikutip dari portalsidoarjo, Khuzaini menyatakan belum menentukan sikap mau mendukung pasangan calon (paslon) mana pun.
“Kita belum bersikap” ujar H Khuzaini.
Diakui KH Khuzaini, PKB memang dilahirkan oleh NU. Namun, kata dia, bukan berarti secara serta merta warga NU mutlak harus memberikan dukungannya PKB dalam hal berpolitik.
“Secara kelembagaan, MWC NU kan memang tidak boleh dukung mendukung dalam hal politik. Sampai sat ini, NU dengan skikap semula untuk tetap kembali ke khittoh.
“Warga NU sendiri juga belum menentukan sikap akan memberikan suaranya kepada pasangan calon yang mana. Masih terlalu pagi,” tegas KH Khuzaini sekali lagi.
H Fahri Sirodj ketua MWC NU Tulangan saat dikonfirmasi via phone menyatakan,NU memiliki mekanisme pemikiran yang sedikit berbeda dalam menentukan sikap di ranah politik
Menurut Fahti Sirodj sebenarnya mayoritas MWC NU agak kecewa dengan turunnya rekom itu..
Jika rekom itu sesuai dengan pilihan mayoritas MWC NU, maka jalannya mulus.
“Karena sekarang pilihannya beda, maka MWC NU masih menunggu nomor urut saja, siapa yang cocok dengan visi misi NU dan bisa ngopeni,” jelasnya.
Sementara Hj Anik Maslachah wakil ketua DPC PKB menyatakan, Paslon Muhdlor-Subandi serta PKB akan melakukan pendekatan persuasif dengan NU.
Namun yang jelas, sampai saat ini antara PKB dan NU masih menggunakan gedung kantor bersama.
“Jadi kalau masih ada riak-riak kecil pertentangan itu tidak benar,” jelas Anik Maslachah.(Abidin)