SIDOARJO (kabarsidoarjo.com)- Memberikan berbagai kecukupan fasilitas untuk pendidikan dasar hingga perguruan Tinggi swasta di Sidoarjo, agar seimbang dengan Perguruan Tinggi Negeri di luar Sidoarjo, menjadi program pendidikan yang akan diterapkan oleh Paslon Bambang Haryo
Bahkan nantinya, akan ada perkembangan sekolah S1 dan S2 swasta di Sidoarjo, sebagai pemenuhan kebutuhan pendidikan tingkat tinggi bagi anak didik yang ada.
Hal itu dilontarkan Cak Taufiq, saat menghadiri dialog bertema ‘Menggagas Arah Kebijakan Pendidikan kepada Perguruan Swasta’ di Meeting room Fave Hotel, Selasa (10/11/2020) siang tadi.
Pada dialog publik yang digagas Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) Kabupaten Sidoarjo, ini, Cak Taufiq memberikan konsep dan gagasan baru terkait upaya meningkatkan kualitas lembaga pendidikan swasta di kota delta.
Termasuk pemenuhan sekolah S1 dan S2 di Sidoarjo.
Sehingga kedepannya, masyarakat luar daerah akan tertarik dan menkuliahkan anak-anak mereka masuk ke Sidoarjo.
“Otomatis, akan ada wisata edukasi pendidikan baru di Sidoarjo,” ujar Cak Taufiq saat menyampaikan pandangannya.
Cawabup Taufiqulbar mengatakan, kualitas sekolah swasta juga sangat ditentukan oleh kapasitas gurunya.
Karena itu jika BHS-Taufik terpilih sebagai pimpinan daerah mereka memberikan akses beasiswa bagi para guru sekolah swasta untuk bisa belajar di luar negeri.
Dan jika nantinya standarisasi kualitas sekolah swasta itu sudah setara, maka Pemkab Sidoarjo yang dipimpinnya akan membantu upaya para sekolah-sekolah swasta itu ke luar daerah bahkan ke luar negeri.
“Kalau bisa, orang India pun bisa sekolah ke Bumi Sholawat. Dengan begitu Sidoarjo akan jadi kota pendidikan sekaligus daerah wisata karena orang tua siswa itu pasti akan berkunjung ke Sidoarjo.Jadi dari urusan sekolah bisa membawa dampak ke sektor kepariwisataan kita,” ujar putra daerah asli Sedati itu.
Sementara itu, BHS menambahkan, pihaknya akan melakukan beberapa langkah, agar sekolah swasta semakin berkembang.
Diantaranya melakukan pemetaan terhadap kendala sekolah-sekolah swasta, khususnya yang berskala kecil.
“Dari hasil pemetaan tersebut kita jadi tahu kebutuhannya sehingga bantuan yang akan kita berikan nanti benar-benar tepat sasaran untuk meningkatkan kualitasnya supaya bisa bersaing dengan lembaga pendidikan lainnya,” jelasnya lagi.
Termasuk memperlengkapi sekolah-sekolah tersebut, dengan perpustakaan berteknologi tinggi dengan jaringan internet yang memadai sebagaimana standar internasional.
“Bukan hanya buku tapi internet pun bisa menjadi bahan pembelajaran yang baik karena semua bahan bacaan ada disana,” imbuhnya.
Yang juga menjadi sasarannya adalah upaya percepatan peningkatan mutu semua infrastruktur termasuk pendidikan di wilayah perbatasan.
“Jangan sampai anak-anak kita bersekolah di Surabaya, Mojokerto, Gresik dan Pasuruan karena kualitas lembaga pendidikan mereka lebih baik daripada kita,” ujar Bambang Haryo tegas.(Abidin)