SJDOARJO (kabarsidoarjo.com)- Sinergitas antara pers dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab Sidoarjo) yang selama ini digembor-gemborkan, ternyata jauh panggang dari api.
Bagaimana tidak, untuk kegiatan bimbingan tekhnis Insan Pers yang baru digelar sejak Pandemi Covid – 19 terjadi, tidak ada satupun pejabat teras Pemkab Sidoarjo yang hadir, untuk sekedar membuka kegiatan yang digelar di Hotel Tretes View, Pasuruan. Kamis Malam, (28/10/2021) kemarin.
Padahal dari pengalaman yang sudah-sudah , jika Bupati Sidoarjo berhalangan hadir untuk membuka kegiatan, minimal asisten satu yang diutus mewakili.
Sedangkan pada kegiatan malam tadi, nampaknya cukup sekretaris Dinas Kominfo yang juga tuan rumah yang membuka kegiatan.
Tentu saja, kegiatan yang mengundang organisasi wartawan seperti PWI Sidoarjo, Forum Wartawan Sidoarjo (Forwas), Komite Wartawan Reformasi Indonesia (KWRI) dan Aliansi Jurnalis Sidoarjo (AJS), tidak ada greget di dalamnya.
Mungkin untuk sedikit membuat suasana adem, Didik Tri Sekretaris KomInfo dalam sambutannya, menyampaikan kalau pemkab Sidoarjo membuka ruang seluasnya – luasnya kepada Pers dalam mengawal kebijakan pemerintahan Bupati Ahmad Muhdlor.
Karena salah satu tugas Pers memeberikam informasi kepada masyarakat dengan obyektif dan berdasarkan fakta.
“Independen dan sikap kritis menjadi modal penting yang dimiliki Pers dalam mengawal demokrasi. Termasuk didalamnya mengawal kebijakan Bupati. Oleh karenanya Bupati berpesan kepada Diskominfo untuk melibatkan Pers sebagai mitra strategis pemerintah,” terang Didik.
Sedangkan dalam acara ini, Ketua PWI Jatim Ainur Rahim memberikan materi perkembangan media di era pesatnya gempuran media sosial.
“Kondisi ekonomi memburuk menghadapkan media massa bisa survive atau sebaliknya,” terang Ainur.
“Karena pola komunikasi media sosial hanya satu arah sedangkan media massa yang memberi ruang klarifikasi,” pungkasnya. (Abidin).