SIDOARJO (kabarsidoarjo.com)- “Meskipun tidak bayar, tapi ya lebih enak ndak sakit. ndak repot perginya sampai meninggalkan pekerjaan,” kalimat ini terlontar dari bibir Jumanis, perempuan berusia 43 tahun yang divonis dokter menderita “Rhemathoid Arthitis” ketika ditanya tentang pengalamannya menggunakan KIS untuk berobat.
Rhemathoid Arthitis adalah peradangan kronis pada sendi yang menyebabkan rasa sakit, bengkak dan kaku pada persendian.
Awalnya sekitar 2 tahun yang lalu Jumanis merasakan nyeri di persendian, bengkak, demas dan tubuh terasa lemas.
Dirinya berpikir mungkin ini hanya asam urat biasa.
Sempat ia memeriksakan kondisinya ke RSU Mojosari, dan Dokter di RSU Mojosari memberikan obat untuk meredakan nyeri.
Memang rasa nyeri sempat menghilang, namun semakim lama bengkak di tangannya semakin membesar.
Merasa tidak sembuh, Jumanis sempat datang ke dokter praktik lainnya, namun tidak ada satupun dokter yang mengetahui pasti apa penyakit yang ia derita walaupun sudah dilakukan tes darah.
Hingga akhirnya dia kembali ke RSU Mojosari, oleh dokter RSU Mojosari Jumanis di rujuk ke RSUD Dr. Soetomo Surabaya dan akhirnya ia mengetahui bahwa dirinya mengidap penyakit Rhemathoid Arthitis.
Sejak saat itulah dirinya rutin berobat ke RSUD Dr. Soetomo setiap 1 bulan sekali, dan tes darah setiap 3 bulan sekali untuk mengetahui perkembangan kondisi penyakitnya.
Selama proses pengobatan, Jumanis menggunakan Kartu KIS nya.
Ketika ditanyakan apakah pernah mengalami kendala, dirinya berkata tidak pernah mengalami kendala.
Pelayanan yang diberikan selalu bagus, baik di fasilitas kesehatan tingkat pertama, di rumah sakit maupun di kantor BPJS Kesehatan Cabang Sidoarjo.
“Pelayanan yang saya dapat baik. Ya diklinik kalau minta rujukan yang dikasih. Ke sini (kantor BPJS Kesehatan Cabang Sidoarjo) minta ACC juga dikasih. Saya ndak pernah di suruh bolak-balik.” tambahnya.
Dirinya juga tidak pernah dikenaka biaya sepeserpun.
Baginya, dengan menjadi Peserta JKN-KIS yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan sangat membantu bagi dirinya yang memang harus rutin berobat.
“Ya sebaiknya yang ndak sakit,tapi kalau sakit, punya kartu KIS dulu sebelum sakit.” pesannya bagi masyarakat diluar yang belum mendaftarkan dirinya sebagai Peserta JKN-KIS. (Rn/red)













