SIDOARJO (kabarsidoarjo.com)- Masyarakat Desa Grabakan Kecamatan Tulangan yang kerap memanfaatkan jembatan desa setempat untuk akses jalan, belakangan ini resah.
Pasalnya, jembatan sebagai salah satu akses utama jalan masuk Desa Grabakan itu, ambles dan patah hingga separuh penahan jembatan.
Untungnya, masih ada warga yang bersedia meminjamkan plat baja, sebagai penyeimbang dan penyelaras jalan, agar tetap bisa dilewati.
Namun karena kondisi jembatan rusak ini sudah cukup mengkawatirkan dan kerap dikeluhkan warga Gerabakan, H.Damroni Chudlori anggota Fraksi PKB yang berangkat dari Dapil Sidoarjo 3 (Tulangan-Wonoayu-Krembung-Prambon), melakukan inisiatif melihat langsung kondisi jembatan, Senin (6/5/2019).
Dari pantauan inspeksi yang dilakukan wakil ketua komisi B DPRD Sidoarjo ini, jembatan dengan lebar 4.5 meter itu memang cukup mengkawatirkan.
Plat baja yang dipasang warga, tidak bisa menutup seluruh badan jembatan yang ambles.
“Melihat kondisi jembatan seperti ini, sudah sangat mendesak untuk dibangun ulang. Keselamatan masyarakat harus diutamakan,” ujar Damroni seusai sidak.
Damroni menambahkan, informasi yang didapatkan soal kondisi jembatan rusak ini memang masuk kategori first major untuk ditindaklanjuti.
Apalagi pemilik plat baja, sudah ingin mengambil lagi plat itu karena belum ada tindak lanjut untuk perbaikan jembatan.
“Kalau plat baja itu benar-benar diambil pemiliknya. Maka jembatan desa ini sudah tidak bisa dilewati. Karenanya saya dorong agar Dinas terkait segera turun tangan,” tutur Damroni.
Selanjutnya setelah melihat kondisi jembatan Desa Grabakan, Damroni yang kembali terpilih pada Pileg 2019 ini melanjutkan inspeksinya melihat kondisi jalan penghubung Desa Kepunten- Kepuh Kemiri yang belum juga diaspal.
Kondisi jalan sepanjang 800 meter ini, terlihat hanya berupa urugan sertu yang tentu saja sudah bergelombang parah terkena guyuran hujan.
“Jalan penghubunga ini sudah masuk jalan kabupaten yang sudah layak untuk segera ditingkatkan,” tutur Damroni.
Sementara itu menurut Kepala Desa Kepuh Kemiri Hj Nunuk Fentya Rahayu , kondisi jalan rusak itu sudah cukup lama sekitar 5 tahun lalu.
Dari dinas Bina Marga juga sudah turun hingga 4 kali, namun belum ada realisasi pembangunanya.
“Kita harapkan segera di aspal, karena penahan jalan dan PJU juga sudah ada.Banyak pengendara R2 yang menjadi korban jatuh karena lubang jalan yang cukup banyak,” ujar Nunuk. (Abidin)















