SIDOARJO (kabarsidoarjo.com)- Penolakan warga Ketegan Taman atas rencana pembanguan rumah persemayaman mayat di sekitar pemukiman, masih terus berlanjut hingga saat ini.
Bahkan untuk menunjukkan sikap konsisten penolakan ini, warga memasang spanduk dan Banner penolakan di beberapa titik dengan ukuran besar.
Namun sayangnya, disaat warga ini berjuang, ada sebagian kecil warga malah menurunkan dan merusak spanduk dan banner penolakan itu.
Akibatnya, suasana panas kembali terjadi di kawasan Ketegan antara yang pro dan kontra atas pembanguan rumah persemayaman itu.
Peny Soeparno salah satu warga yang menolak pembangunan rumah persemayaman jenasah itu, merasa gerah atas aksi perusakan benner yang terjadi.
Dengan dukungan warga yang lain, Peny berinisiatif melaporkannya ke Polsek Taman.
“Aksi perusakan banner itu sudah terjadi beberapa kali namun terus kita perbaiki. Namun pada Seni kemarin, baleho yanh terpasang tidak hanya dirusak tapi malah malah mau dibakar. Akhirnya kita lapor ke Polsek Taman,” jelas Peny saat dikonfirmasi via telpon, Rabu (15/5/2019).
Masih menurut Peny, setelah melaporkan kejadian itu ke Polsek Taman, ternyata sempat diarahkan ke Polresta Sidoarjo.
Setelah didampingi petugas dari Polsek Taman Ke Polresta Sidoarjo , akhirnya laporannya kembali ditangani Polsek Taman, dengan menyertakan bukti dan saksi.
“Kita masih mengumpulkan saksi yang melihat langsung perusakan benner itu, untuk memperkuat laporan kita ke Polsek Taman,” terang Peny.
Dari kejadian ini, Peny merasa ada upaya mengadu domba antara warga yang pro dan kontra atas pembangunan rumah persemayaman mayat itu.
Jika ini dibiarkan terus, dikawatirkan masyarakat Ketegan tidak kondusif. (Abidin)
